Dalih Gunakan Data Lama, Janda Tua Menangis Tak Masuk Daftar PKH

- 16 April 2020, 06:51 WIB
JOHANAH warga Desa Lebak Kepuh Kecamatan Lebak wangi yang sedang berada di rumahnya, Selasa 14 April 2020.*
JOHANAH warga Desa Lebak Kepuh Kecamatan Lebak wangi yang sedang berada di rumahnya, Selasa 14 April 2020.* /DINDIN HASANUDIN/KB/

MANTRA SUKABUMIPemerintah telah menggulirkan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam membantu dan meningkatkan tarap hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.Baca Juga: Akibat Api dari Tungku, Satu Rumah Warga di Simpenan Sukabumi Ludes Terbakar

Program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH

Dari laman Kemensos disebutkan bahwa misi besar PKH untuk menurunkan kemiskinan semakin mengemuka mengingat jumlah penduduk miskin Indonesia.

PKH diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin, menurunkan kesenjangan (gini ratio) seraya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Baca Juga: Hari ini Kamis 16 April 2020, Pendaftaran Terakhir Kartu Pra Kerja Gelombang 1

Namun faktanya, seringkali data yang termasuk kategori penerima PKH tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah. Akhirnya, muncul kecemburuan ketidakadilan akibat kesalahan pengisian data yang sebenarnya.

Ini terjadi pada salah satu warrga Kampung Kepuh Desa Lebak Kepuh RT 04 RW 01 Kecamatan Lebakwangi, Serang, Banten Johanah (54) berharap bisa masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

Hal itu dikarenakan wanita berusia lanjut tersebut hidup serba kekurangan namun belum pernah masuk dalam data PKH.

Menantunya Johanah, Iman Hidayat mengatakan, mertuanya yang hidup menjanda tersebut sudah berusia lanjut dan sudah lama tidak ada perhatian dari pemerintah desa.

Baca Juga: Akibat Api dari Tungku, Satu Rumah Warga di Simpenan Sukabumi Ludes Terbakar

"Beliau sampai saat ini tidak pernah mendapatkan bantuan PKH entah apa alasan pengurus pemerintah," ujarnya Rabu 15 April 2020.

Dirinya berharap bantuan pemerintah itu bisa diberikan secara tepat sasaran. Sebab mertuanya itu benar benar sangat membutuhkan perhatian pemerintah.

"Di hari tadi (Selasa) beliau terlihat sangat sedih orang-orang setempat banyak yang mendapatkan bantuan pemerintah PKH beliau (ibu Johanah) hanya bisa meneteskan air mata. Sedih kenapa dirinya sampai tidak mendapatkannya," ucapnya

Ia mengatakan, pada tahun 2018 mertuanya tersebut sudah pernah mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah.

Namun untuk bantuan PKH sampai saat ini belum sekalipun mendapatkannya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Air Mata Janda Tua Ini Menetes Tak Masuk Daftar PKH, Masih Gunakan Data Lama Jadi Dalih

Baca Juga: Bagi pengguna Motor Skuter Matik, Perhatikan dalam Pemilihan Oli

“Sudah (disampaikan) tapi alasan pemerintah setempat itu mah data lama. Belum ada perubahan sampai sekarang," katanya.

Selama ini, untuk hidup mertuanya tersebut hanya mengandalkan dari dirinya yang bekerja sebagai honorer.

"Yah namanya orang tua pasti merasa sedih banget yang lain mendapatkan beras, sembako dan lain-lain padahal mereka banyak yang berkecukupan kenapa ibu Johanah tidak mndapatkan itu," ucapnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah