Kisah Seorang Guru, Keliling Mendatangi Setiap Anak Didiknya Untuk Mengajar Saat Pandemi Covid-19

- 20 April 2020, 11:15 WIB
AVAN Fathurrahman, guru yang berkeliling mengajar di rumah muridnya
AVAN Fathurrahman, guru yang berkeliling mengajar di rumah muridnya /.*(foto Pikiran Rakyat Depok)

MANTRA SUKABUMI - Kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang belajar dirumah selama pandemi covid-19 telah di keluarkan.

Pemerintah secara resmi telah menetapkan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di rumah bagi semua pelajar.

Kebijakan tersebut guna meminimalisasi kegiatan yang mengundang kerumunan dengan tujuan untuk mempersempit dan memutus rantai penularan virus corona.

Baca Juga: Presiden AS Katakan Soal Pandemi Covid-19, China Harus Tanggung Jawab

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga bekerja sama dengan TVRI yang menyiapkan sejumlah tayangan edukasi dalam program belajar di rumah.

Akan tetapi, cara tersebut membuat sebagian orang di daerah kesulitan karena dengan keterbatasan kondisi dengan tidak memiliki fasilitas pendukung TV dan samartphone.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Pikiranrakyat-depok.com, di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, seorang guru memilih mendatangi setiap rumah anak didiknya. Avan Fathurrahman, guru SD Negeri Batuputih Laok III, Kecamatan Batuputih memilih berkeliling mengajar karena tidak semua siswanya memiliki fasilitas pendukung.

Baca Juga: Mungkinkah Pilkada Serentak Lansung diselenggarakan 9 Desember 2020?

"Rata-rata siswa tidak punya smartphone. Dengan kondisi ini, tentu kami yang harus mengalah. Saya pilih mendatangi rumah siswa," ujar Avan Fathurrahman sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari KBRN RRI.

Sebelumnya, dia juga pernah memberi materi pelajaran yang dikirim ke nomor teledon orangtua siswa. Namun tidak berjalan maksimal.

"Pertama saya coba ke nomor ponsel orangtua mereka tapi orangtua siswa itu kesehariannya sebagai petani," katanya.

Baca Juga: Bosan #DiRumahAja ? Tonton 5 Rekomendasi Film Keluarga Indonesia Ini

Avan juga membagikan kisahnya dalam status yang diunggah di akun Facebook miliknya.

Ia menceritakan tentang pengalaman mengajarnya selama kegiatan belajar di rumah resmi diberlakukan.

Avan memutuskan berkeliling ke rumah murid setelah mendengar penuturan seorang wali murid yang mengatakan dia sedang mencari pinjaman untuk membeli smartphone demi menunjang belajar anaknya.

"Saya terkejut mendengar penuturannya. Lalu pelan-pelan saya bicara. Saya melarangnya. Saya memberikan pemahaman bahwa belajar di rumah tidak harus lewat smartphone. Siswa bisa belajar dari buku-buku paket yang sudah dipinjamkan sekolah," ujar Avan.

Baca Juga: 3 Tips Menghadapi Krisis Kesehatan Menurut Ibnu Sina, Selengkapnya!

Dia sempat lega saat Kemendikbud menggandeng TVRI untuk menayangkan acara pendidikan. Namun, Avan tetap harus berkeliling ke rumah murid karena ternyata ada beberapa muridnya yang tidak memiliki televisi.

Avan berkeliling ke rumah murid setidaknya 3 kali dalam seminggu.

"Medan yang saya tempuh juga lumayan jauh. Selain jarak antarrumah siswa jauh, jalan menuju ke masing-masing rumah mereka bisa dibilang kurang bagus," katanya.

Baca Juga: Selama #DiRumahAja, Catat 5 Makanan yang Awet Disimpan dan Aman buat Persediaan

Meski begitu, Avan enggan menyalahkan pemerintah atas keadaan yang dihadapi. Dia justru menyalahkan diri sendiri karena merasa melanggar peraturan resmi dari pemerintah.

Ia mengaku belum bisa memberikan contoh yang baik bagi siswanya.

"Saya harus melanggar imbauan pemerintah. Jadi jelas, saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah. Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi?" ujar Avan.

Avan juga menyampaikan doa terbaik agar selalu dilindungi dari ancaman virus corona.

Baca Juga: Pasien PDP Corona di Sukabumi Meninggal saat Jalani Isolasi

"Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah penyakit, termasuk Covid-19, Amin," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembiaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Abdul Kadir mengatakan, terkait kebijakan belajar dari rumah, ada sejumlah kendala fasilitas penunjang.

Salah satunya siswa tidak memilikismartphone atau belum tersedianya layanan internet secara merata.

Mengenai guru memberikan materi belajar ke setiap rumah siswa, di Kabupaten Sumenep, banyak yang melakukannya termasuk Avan.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x