Jumlah Kematian Berkali Lipat, Media Asing Tuding Indonesia Palsukan Data COVID-19

- 29 April 2020, 10:02 WIB
Pemakaman sedang dipersiapkan untuk para korban virus corona di Jakarta.*
Pemakaman sedang dipersiapkan untuk para korban virus corona di Jakarta.* /ANTARA/

MANTRA SUKABUMIMengejutkan laporan tinjauan Reuters yang menyebutkan lebih dari 2.200 orang Indonesia telah meninggal dengan gejala akut COVID-19 tetapi tidak dicatat sebagai korban penyakit ini

Data ini didasarkan pengamatan di 16 dari 34 provinsi di Indonesia.

Data terbaru dari 16 provinsi menunjukkan ada 2.212 kematian pasien di bawah pengawasan karena mereka memiliki gejala virus corona akut.

Padahal data terbaru pemerintah Indonesia, korban meninggal belum tembus angka 1000 orang. Perbedaan data dan fakta ini menjadi polemik.

Kementerian kesehatan Indonesia menggunakan akronim PDP untuk mengklasifikasikan pasien-pasien ini ketika tidak ada penjelasan klinis lain untuk gejalanya.

Indonesia memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia, dan beberapa ahli epidemiologi mengatakan bahwa telah membuat sulit untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang tingkat infeksi di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

Baca Juga: 8 Orang Pemudik dari Jakarta Asal Cilacap Gunakan Mobil Travel Dinyatakan Positif Covid-19

Data dikumpulkan oleh lembaga provinsi setiap hari atau setiap minggu dari angka yang dipasok oleh rumah sakit, klinik dan pejabat yang mengawasi pemakaman. Itu diperoleh oleh Reuters dengan memeriksa situs web, berbicara dengan pejabat provinsi dan meninjau laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

2.212 kematian adalah tambahan dari kematian 693 orang yang dites positif COVID-19 di provinsi-provinsi tersebut dan secara resmi dicatat sebagai korban penyakit.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x