Ketika lockdown, semua angkutan umum telah ditangguhkan sehingga para pekerja migran yang sering pulang harus berjalan jauh untuk sampai ke sana.
Pemerintah telah memperpanjang lockdown sampai 17 Mei. Polisi mengatakan para pekerja itu bekerja di sebuah perusahaan baja dan berjalan ke desa mereka di negara bagian, Madhya Pradesh.Baca Juga: Tompi tak Yakin Virus Corona akan Cepat Berlalu, Sebut Paling Cepat Januari 2021
"Mereka telah berjalan sepanjang malam, mereka kelelahan dan tertidur di rel," kata seorang petugas polisi, dilansir dari Reuters.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Tragis, Kereta Api Hantam Belasan Orang yang Tertidur di Lintasan Rel Akibat Kelelahan."
Baca Juga: Beredar di Media Sosial Menteri BUMN Erick Thohir Asal China, Nama Ibunya Tan Mei Hwa, Ini Faktanya
Karena lockdown, mereka mungkin tidak memperkirakan kereta lewat, kata seorang pejabat.
Kebijakan lockdown selama delapan minggu di India, salah satu yang paling ketat di dunia, telah membantu menahan laju penyebaran virus corona mengatakan.
Kritik telah meningkat tentang bagaimana pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah mengatur pesawat untuk membawa kembali orang India dari luar negeri, sementara meninggalkan pekerja yang terdampar di kota-kota besar dengan sedikit makanan atau uang.
Modi mengatakan di Twitter bahwa dia sedih dengan hilangnya nyawa dalam kecelakaan kereta api dan semua kemungkinan bantuan sedang diberikan.
Baca Juga: Cara Dapatkan BLT Rp 600.000 Selama 3 Bulan, Simak Caranya