Baca Juga: Jangan Khawatir Namun Tetap Waspada! ini Kata BMKG Soal Gempa Bumi Sabtu, 12 Maret 2022
Selain itu, Guswanto juga menyebut fenomena suhu panas saat ini juga didominasi oleh faktor cuaca yang cerah membuat tingkat awan menjadi rendah.
Sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup panas dan terik terutama pada siang hari.
Akan tetapi, suhu terik yang kerap dirasakan belakangan ini bukan merupakan fenomena gelombang panas, tegas Guswanto.
Sementara itu, World Meteorologi Organization (WMO) menyebutkan, jika gelombang panas di Indonesia ini bukan merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut,
dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.
"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas dalam skala variabilitas harian," jelas Guswanto.
Guswanto melanjutkan, Kondisi ini harus terus diwaspadai hingga pertengahan bulan Mei ini.
Dengan demikian BMKG mengimbau agar masyarakat selalu menjaga stamina cairan tubuh.