Seperti diketahui, di lingkungan Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan menggunakan yang disebut dengan hisab wujudul hilal.
Hisab hakiki Wujudul Hilal digunakan Muhammadiyah dalam penyusunan kalender Hijriyah.
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kitab Durratun Nasihin karya Imam Utsman bin Hasan bin Ahmad, berikut amalan pada awal bulan Dzulhijjah.
وروى ابو هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال: مامن ايام احب الى الله ان يعبد فيها من عشر ذي الحجة يعدل صوم كل يوم منها صيام سنة وقيام كل ليلة منها قيام ليلةالقدر.
Telah meriwayatkan Abu Hurairah ra. Dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi telah bersabda:
"Tidak ada hari yang paling disukai Allah untuk beribadah kepadanya daripada 10 hari awal bulan Dzulhijjah. Satu kali puasa pada bulan Dzulhijjah seperti halnya puasa satu tahun. Dan beribadah pada malam Dzulhijjah seperti halnya ibadah pada malam lailatul qadar".
Di dalam hadits lain juga dijelaskan tentang kisah saat nabi Musa mengadu kepada Allah karena doanya belum kunjung dikabulkan.
Kemudian Nabi Musa meminta kepada Allah untuk mengajarkan kalimat yang bilamana jika membaca kalimat tersebut akan dikabulkan segala doa dan hajat.
وفي الخبر ان موسى عليه السلام قال: يارب دعوت فلم تجب دعوتي، فعلمني شيئا ادعوك به. فاوحى الله اليه يا موسى اذا دخل ايام العشر من ذي الحجة قل لا اله الا الله اقض حاجتك...الخ