MANTRA SUKABUMI - Peristiwa polisi tembak polisi, terbukti Bharada E menggunakan senjata jenis Glock 17.
Diberitakan Bharada E menembak Brigadir J dengan pistol jenis Glock 17.
Senjati api yang digunakan oleh Bharada E tersebut adalah jenis Glok 17 dengan maksimun isi sebanyak 17 butir peluru.
Sementara di TKP ditemukan sebagai barang bukti yang tersisa dalam magazen tersebut 12 peluru.
Yang artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan pada saat kejadian.
Sementara polisi yang tewas Brigadir J memakai senjata jenis HS-9.
Kedua senjata itu merupakan senjata standar dinas milik Polri, dan sebagai pengawal dibekali senjata dalam bertugas.
Berikut pistol Glock 17, dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.
Glock 17 adalah pistol semi otomatis yang mempunyai julukan Safe Action Pistol
oleh prosudennya pabrik senjata Glock GmbH.
yang berlokasi di Austria. Pistol Glock 17 ini adalah generasi pertama pistol Glock berbahan polymer ringan.
Meskipun pada awalnya pistol ini ditolak pasar karena dianggap pistol yang berbahan polimer ringan itu adalah "Pistol plastik" yang memiliki masalah dalam daya tahan dan kehandalan.
Namun akhirnya malah pistol tersebut menguasai 65% pangsa pasar pistol untuk penegak hukum di Amerika Serikat.
Baca Juga: Wajib Bubarkan MK Trending di Twitter, Begini 4 Wewenang dan 1 Kewajibannya
Mekanisme pengoperasian pistol Glock 17 adalah pistol semi otomatis rekoil pendek dengan menggunakan peluru kaliber 9 mm.
Pistol ini menggunakan sistem cam-lock milik Browning yang dimodifikasi dari pistol berkekuatan tinggi.
Mekanisme penguncian senjata api ini memanfaatkan per barel, dengan sebuah pengunci loading peluru persegi panjang ke port ejeksi dalam slide.
Selama tekanan rekoil mundur, laras yang ikut bergerak ke belakang awalnya terkunci bersamaan dengan slide sekitar 3 mm hingga peluru meninggalkan laras (ditembakan) dan tekanan ruang chamber kembali turun ke tingkat yang aman.
Sebuah mekanisme penggenjot dibawah laras yang berinteraksi dengan sitem penguncian yang ada pada rangka pistol, memaksa laras berpisah dari slide.
Hal ini memaksa laras terhenti didepan sementara slide kembali mundur dan membuang selonsong peluru akibat hentakan rekoil.
Maju mundurnya slide dan daur anti rekoil ini adalah karakteristik sitem Browning.***