Sejarah Bandara Halim Perdana Kusuma, Bekas Markas TNI AU yang Dikuasai Pihak Swasta

- 26 Juli 2022, 09:40 WIB
Sejarah Bandara Halim Perdana Kusuma, Bekas Marka
Sejarah Bandara Halim Perdana Kusuma, Bekas Marka /Pikiran Rakyat/Christina Kasih Nugrahaeni/

Pada abad ke-17, daerah Cililitan merupakan sebuah tanah partikelir yang dimiliki oleh Pieter van der Velde. Tanah tersebut dinamakan Tandjoeng Ost.

Kemudian sekitar tahun 1924, sebagian tanah perkebunan karet tersebut dijadikan sebuah lapangan terbang pertama di kota Batavia.

Lapangan terbang tesebut dinamakan Vliegveld Tjililitan atau Lapangan Terbang Tjililitan dan terletak di wilayah Meester Cornelis.

Pada tahun yang sama, lapangan terbang ini menerima kedatangan pesawat dari Amsterdam yang kemudian menjadi penerbangan internasional pertama di Hindia Belanda.

Sebelum mendarat di Cililitan, pesawat Fokker ini memerlukan waktu cukup lama di perjalanan. Karena pernah jatuh dan mengalami kerusakan di Yugoslavia dan sekarang Serbia hingga harus didatangkan suku cadang dari pabriknya di Amsterdam.

Lapangan terbang ini juga turut andil dalam peresmian Bandar Udara Internasional Kemayoran yaitu dengan cara menerbangkan pesawat berjenis Douglas DC-3 menuju Kemayoran yang baru saja diresmikan.

Pada tanggal 20 Juni 1950, Belanda sepenuhnya menyerahkan lapangan terbang ini kepada pemerintah Indonesia.

Ketika itu lapangan terbang ini langsung dipegang oleh AURI dan dijadikan pangkalan udara militer. Kemudian bertepatan dengan 17 Agustus 1952, lapangan terbang ini berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Hal tersebut untuk mengenang almarhum Abdul Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya.

Di samping sebagai pangkalan militer, Halim juga digunakan sebagai bandar udara sipil utama di kota Jakarta bersamaan dengan Kemayoran.

Halaman:

Editor: Nahrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah