Spesial Pawai HUT RI Ke-77, Ini Dia Daftar Tokoh Pahlawan Nasional Pejuang Pendidikan yang Harus Kamu Ketahui

- 3 Agustus 2022, 12:50 WIB
5 Quotes Ki Hajar Dewantara Terpopuler di Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022
5 Quotes Ki Hajar Dewantara Terpopuler di Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 /Tangkapan layar twibbonize.com/SD Sultan Agung

MANTRA SUKABUMI - Jelang perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-77, tepatnya pada Rabu 17 Agustus 2022, biasanya diadakan pawai untuk memeriahkannya.

Pawai HUT Kemerdekaan RI biasanya di ikuti oleh sekolah-sekolah atau organisasi lainnya.

Oleh karena itu untuk menyemarakkan nya sebagai orang berpendidikan kamu harus mengetahui tokoh-tokoh pahlawan Nasional yang memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: TERBARU! Contoh Teks Pidato atau Biantara Bahasa Sunda Tema Perayaan HUT RI 2022 ke 77

Indonesia kini hampir menginjak usia ke-77 tahun setelah kemerdekaan.

Diketahui ada banyak sekali perubahan yang sudah terjadi di Indonesia sejak Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, termasuk di dunia pendidikan yang saat ini sudah dapat dirasakan anak-anak bangsa.

Akan tetapi pada masa penjajahan pendidikan tidak didapat semudah sekarang ini, melainkan melalui perjuangan.

Dalam perjuangan kemerdekaan tersebut banyak tokoh Indonesia yang turut serta berperan dalam memperjuangkan pendidikan hingga bisa dirasakan oleh setiap generasi sampai saat ini. Siapa saja mereka?

Berikut 5 tokoh pejuang dalam dunia pendidikan Indonesia yang telah dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Rabu, 3 Agustus 2022.

1. Ki Hajar Dewantara

Tokoh pencetus semboyan "Tut Wuri Handayani" ini memiliki nama asli R.M Suwardi Suryaningrat yang lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta.

Ki Hajar Dewantara merupakan pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa (1922).

Taman Siswa memiliki dasar Panca Darma yang meliputi “Kemerdekaan, Kebangsaan, Kemanusiaan, Kebudayaan, dan Kodrat Alam”.

Dasar ini merupakan cita-cita revolusioner dalam pendidikan Indonesia dengan mengabaikan segala tekanan Kolonial Belanda.

Selain Tut Wuri Handayani, beliau juga membuat semboyan-semboyan lainnya seperti “Lawan Sastra Ngesti Mulya, Suci Tata Ngesti Tunggal, Bibit Bebet Bobot, Sedumuk Bathuk Senyari Bumi den Lakoni Tekan Pati”,  dan sebagainya.

Semboyan-semboyan ini telah melengkapi segala pengajaran dan pendidikan kepada anak-anak sebagai pengetahuan dan peraturan.

2. KH Ahmad Dahlan
 
Beliau merupakan pendiri perkumpulan Muhammadiyah di Yogyakarta. Semboyan Muhammadiyah ‘Sedikit Bicara Banyak Bekerja'.

KH Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1869, di Yogyakarta.

Melalui perkumpulan Muhammadiyah beliau mengajarkan pendidikan Islam secara modern sesuai dengan tuntunan  Al-Qur'an dan al-Hadist.

KH Ahmad Dahlan menegaskan jika Muhammadiyah didirikan bukan sebagai organisasi politik, melainkan organisasi sosial dan bergerak di bidang dunia pendidikan.

Melalui perkumpulan Muhammadiyah, beliau mendirikan sekolah-sekolah pendidikan Agama Islam dengan memberikan mata pelajaran lain seperti halnya di sekolah-sekolah pemerintah kolonial.

Beberapa sekolah yang didirikan Muhammadiyah saat itu antara lain Taman Kanak-Kanak (Bustanul Athfal), Sekolah Kelas II, HIS, ataupun MULO.

Baca Juga: Link Download Twibbon HUT RI ke 77 Keren dan Menarik, Buruan Download Gratis Disini

Sementara Sekolah-sekolah agama yang dikembangkannya antara lain : Ibtidaiyah (Sekolah Dasar), Tsanawiyah (Sekolah Lanjutan), Mu'allimin/Mu'allimat (SGB Islam), Kulliyatul Muballighin (SGP Islam).

3. RA Kartini

Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879.

Meski lebih dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita, RA Kartini juga peduli terhadap pendidikan wanita-wanita pribumi yang kala itu tidak bisa mengenyam bangku pendidikan.

Di akhir hayatnya, Beliau mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.

Kartini juga merupakan pejuang hak-hak wanita pribumi yang tidak mendapatkan kesetaraan dengan kaum laki-laki.

4. Dewi Sartika

Selain Kartini, Dewi Sartika adalah tokoh pahlawan wanita lainnya yang memperjuangkan hak wanita, khususnya di bidang pendidikan.

Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat.

Dia membuktikan komitmen tersebut melalui Sekolah Istri yang didirikan pada tahun 1904.

Sekolah ini pun kemudian dijadikan sebagai tempat pendidikan bagi wanita-wanita.

Sekolah Istri mengajarkan para wanita berbagai hal, seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama.

5. KH Hasyim Asyari

Lahir di Desa Gedang pada 14 Februari 1871, KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama atau NU yang saat ini menjadi organisasi Islam yang terbesar di Indonesia.

Beliau mendirikan lembaga pendidikan Islam berbasis pesantren modern di bumi Jawa.

Metode pembelajaran yang diterapkan oleh KH Hasyim Asyari berbeda dengan metode pembelajaran di pesantren lain pada masa itu.

Beliau juga membuka sistem pendidikan berjenjang dan memasukan mata pelajaran umum dalam lembaga pendidikan yang didirikannya.

Dalam pendidikan Islam KH Hasyim Asyari mengedepankan etika dalam kegiatan belajar mengajar dan mengutamakan kesederhanaan.

Sampai saat ini banyak warga Indonesia yang masih mengamalkan ajaran yang dibawa oleh KH Hasyim Asyari.

Demikianlah informasi seputar 5 tokoh pejuang dalam dunia pendidikan Indonesia jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-77.

Ingat, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x