Insiden di Stadion Kanjuruhan, Anies Baswedan: Tidak Ada Sepak bola Seharga Nyawa

- 2 Oktober 2022, 17:35 WIB
Anies  Baswedan dilaporkan ke Bawaslu, terkait dugaan kampanye terselubung dan politik identitas, yakni penyebaran  tabloid Anies Baswedan di tempat ibadah
Anies Baswedan dilaporkan ke Bawaslu, terkait dugaan kampanye terselubung dan politik identitas, yakni penyebaran tabloid Anies Baswedan di tempat ibadah /

 

MANTRA SUKABUMI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi insiden di stadion Kanjuruhan.

Anies Baswedan mengungkapkan bahwa insiden tersebut merupakan duka tak terperi.

Anies Baswedan turut mendoakan bagi korban dan keluarga korban yang anaknya menjadi korban agar diberi ketabahan dan kekuatan.

Baca Juga: Innalillahi, Korban Rusuh Sepakbola di Stadion Kanjuruhan Capai 182 Orang

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Duka tak terperi atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang," tulis Anies Baswedan, dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @aniesbaswedan.

"Doa tak henti bagi ibu dan ayah yang anaknya tak kembali pulang, bagi keluarga yang kehilangan, agar mereka diberi kekuatan dan ketabahan," ucap Anies.

https://twitter.com/aniesbaswedan/status/1576516137533116418?t=BU34-qyAgUYRyQfARnevVg&s=19

Kemudian Anies Baswedan mengutip kalimat, bahwa tidak ada sepakbola yang seharga nyawa.

Dan menjadi bahan evaluasi bagi pihak pihak yang terkait agar menjadi lebih baik kedepannya.

"Semoga kalimat "tidak ada sepak bola yang seharga nyawa" yang banyak terucap hari ini akan terwujud menjadi evaluasi menyeluruh dan perubahan nyata ke depan," pungkas Anies Baswedan.

Sebelumnya kericuhan terjadi saat para suporter Arema menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya.

Membludaknya suporter yang menyerbu lapangan namun malah direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Sepak Bola Rusuh, Ridwan Kamil: Tujuan Olahraga Adalah Bisa Menerima Kalah dan Menang

Selain itu gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun, sehingga tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.

Pertandingan derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam bagian laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, di Stadion Kanjuruhan, Sabtu lalu terjadi ricuh.

Polda Jatim merilis, korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang meninggal sampai Minggu 2 Oktober2022 mencapai 129 orang.***

Editor: Fery Firmansyah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah