Baca Juga: Sempat Akui Kenal dan Sering Melihat Yodi Prabowo, Pemilik Warung Akhirnya Diperiksa Pihak Polisi
Menurutnya, serangan tersebut tak mengganggu data elektronik termasuk seluruh data pemilih yang ada di server KPU RI. Ia mengatakan serangan tersebut saat masuk ke laman KPU akses jaringannya dibuat melambat.
"Itu tidak masuk sampai ke dalam, makanya database kami aman, itu hanya membuat melambatnya sistem kami. Kamipunya back up keamanan yang kuat, jadi serangan tidak merusak data kami, ibaratnya itu mereka hanya masuk di halamannya saja, masuk ke rumah tidak bisa," ujarnya.
Dalam gerakan klik serentak ini, masyarakat dapat melihat apakah sudah terdaftar sebagai pemilih untuk pilkada 2020 atau belum.
Baca Juga: Calon Presiden AS, Joe Biden Janjikan Jutaan Pekerjaan Baru Jika Menang di Pilpres Mendatang
Baca Juga: Ribuan Warga Israel Tuntut Netanyahu Mundur, Pengunjuk Rasa: Virus Mematikan Bukan Corona Tapi Korup
Masyarakat pemilih dapat melihat data dirinya tersebut dengan mengakses secara dalam jaringan (daring) pada laman https://www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id.
Arief Budiman menambahkan GKS ini menjadi penunjang masyarakat untuk secara mandiri melakukan pengecekan sebelum adanya coklit oleh PPDP sesuai dengan Undang-undang Peraturan KPU yang mengatur tentang pencocokan dan penelitian melalui PPDP.
KPU juga memastikan dalam tahapan coklit oleh PPDP akan berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19 yang sudah ditetapkan.**