Baca Juga: PT KAI Keluarkan Aturan Perjalanan Kereta Api Selama Libur Nataru 2022 2023
Djoko memaparkan, jalan tol dan moda KA masih menjadi pilihan utama digunakan saat libur Nataru. Jalur tol 58,7 persen dan jalan artier 41,3 persen.
Sepeda motor tidak sebanyak saat mudik lebaran. Namun pilihan sepeda motor di jalur utama yang paling banyak akan dilalui adalah Jalur Lintas Utara Jawa (Pantura) sebesar 12,8 persen dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 11,92 persen.
‘’Prediksi total penumpang angkutan umum pada libur Nataru yakni 16,61 juta (naik 80,84 persen). Angkutan jalan naik 29 persen, angkutan kapal penyeberangan naik 7 persen, angkutan KA naik 207,6 persen, angkutan udara naik 52,7 persen dan angkutan laut naik 156 persen,’’ papar pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.
Menurut Djoko, terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi saat libur Nataru.
Terdapat tujuh provinsi yang diperkirakan akan mengalami peningkatan mobilitas, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, dan Bali.
Ada dua faktor yang meningkatkan potensi kecelakaan saat libur Nataru, yakni mobilitas tinggi kendaraan ke destinasi wisata dan intensitas hujan yang cukup tinggi.
‘’Hampir seluruh akses menuju destinasi wisata juga merupakan jalan yang tergolong rentan terhadap kondisi air yang meluap ke jalan, longsor pada bagian tebing, licin, dan lain sebagainya. Antisipasi dini pun perlu dilakukan pemerintah, khususnya terkait kesiapan kendaraan,’’ tegasnya.
Berdasarkan kajian KNKT, kata Djoko, kecelakaan di Tol Cipali terkait dengan kelelahan dan gap kecepatan antara mobil dan truk. Pengemudi diminta untuk beristirahat jika lelah dan jaga batas kecepatan kendaraan.