Pada Juli 2012 Erick dikenal pula membeli saham kebanyakan klub sepakbola asal Amerika Serikat yang berbasis di Washington D. C ialah D. C. United.
Pada 2013, Erick, Rosan Roeslani, serta Handy Soetedjo mengakuisisi saham Inter Milan sebesar 70 persen.
Tetapi pada 2019, Erick melepas segala saham Inter Milan ke industri investasi asal Hong Kong, LionRock Capital.
Erick dikenal pula jadi komisaris di klub sepak bola Persib Bandung bersama Umuh Muchtar, Kuswara S. Taryono, Zainuri Hasyim, Iwan Dermawan, serta Yoyo S. Adiredja.
Pada 2015, Erick ditunjuk oleh Presiden Jokowi jadi pimpinan panitia Asian Permainan 2018.
Politik:
Pada 2018, Erick mulai masuk ranah politik sebab kembali ditunjuk jadi Pimpinan Regu Kampanye Nasional( TKN) Joko Widodo–Ma’ ruf Amin.
Pada 2019, Erick formal berprofesi Sofa Menteri BUMN ke- 9 Kabinet Indonesia Maju( 2019- 2024).
Berikutnya, Erick jadi sorotan sebab menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku Komisaris Utama PT Pertamina.