Warga Bandung Dihebohkan Video ‘Sekte Pemuja Setan’, Pihak Kampus Beri Klarifikasi

- 26 Juli 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi Pabrik Angker
Ilustrasi Pabrik Angker //*Pixabay

 

MANTRA SUKABUMI - Baru-baru ini warganet dihebohkan viral kemunculan video kegiatan 'Sekte Pemuja Setan' di media sosial Twitter.

Seorang netizen yang tidak ingin disebutkan namanya kemudian menyematkan komentar dalam unggahan tersebut. Dia mengatakan ada sebuah kampus di kota Bandung yang melakukan persektean dengan pemujaan setan.

Setelah ditelusuri, kegiatan ini disebutkan dilakukan oleh sekumpulan mahasiswa dari Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung. Kabar itu kian menyebar terlebih banyak yang melihat di video tersebut, dan tak jarang memberi komentar.

Baca Juga: Hadirkan Layanan Rapid Test Covid-19, PT KAI Siapkan Test Murah di 12 Stasiun Kereta Api

Baca Juga: Fantastis, Kucing Milik Mertua Raffi Ahmad Ditawarkan Hingga Rp1 Miliar, Apa Keistimewaannya?

"Benarkah ada organisasi pemujaan setan di beberapa kampus? Ini DM yang masuk ke gw kemarin, menyebutkan salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung," cuit akun tersebut seperti yang dilihat PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Seorang netizen yang tidak ingin disebutkan namanya kemudian menyematkan komentar dalam unggahan tersebut. Dia mengatakan ada sebuah kampus yang melakukan persektean dengan pemujaan setan.

"Jadi gini waktu itu temen saya ada kumpul angkatan dikampus malem hari. Nahh pas lagi kumpul, teman saya izin ke kamar mandi dan kebetulan lewat tempat sekre tersebut. Cerita dari teman saya dia ngeliat kumpulan orang pake jubah hitam gt sambil bawa lilin pas jam lewat 12 (sekitar jam 1 ato jam 2 pagi)," jelasnya.

Namun, berdasarkan pantauan PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Jabar Saber Hoaks, komentar dan unggahan tersebut adalah hoaks.

Dalam keterangan resmi berupa surat klarifikasi, Institut Teknologi Nasional menyebut unggahan tersebut adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta.

Baca Juga: Harga Hp Oppo Seri A dan F Juli 2020 Harga 1 hingga 2 Jutaan Dengan Kapasitas Ram 4-6GB

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Minggu 26 Juli 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Pihak ITENAS menyebut unggahan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan karena tidak menyebutkan identitas sumber yang jelas.

Foto yang beredar di media sosial disebutkan oleh pihak ITENAS benar memang pernah dilakukan di kampusnya. Namun tidak benar jika foto tersebut berupa kegiatan atau berkaitan dengan ritual pemujaan setan seperti yang diberitakan.

Pihak ITENAS menjelaskan bahwa foto tersebut berupa kegiatan "Jumat Seram" atau "Jumat Senang Ramai-ramai" yang diadakan oleh mahasiswanya pada November 2019. Sehingga tidak benar jika ada kegiatan sekte pemujaan setan dan tidak pernah ada ritual seperti yang diberitakan.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pangandaran.pikiran-rakyat.com dengan judul "Viral, Aktivitas Jumat Seram 'Sekte Pemuja Setan' di Kampus, Pihak Itenas Ungkap Fakta Sebenarnya"

ITENAS menyebut karena unggahan tersebut berpotensi dan bertendensi mencemarkan nama baik sehingga mereka meminta pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita atau narasi tersebut agar segera menghentikan dan menghapus unggahan tersebut.

ITENAS belum akan menempuh jalur hukum namun jika masih terdapat kabar tersebut maka ITENAS akan melaporkannya ke polisi.

Baca Juga: Jawab Tudingan Langgengkan Dinasti Politik, Gibran: Ini Kompetisi, Bisa Menang, Bisa Kalah

Baca Juga: Kabar Baik, Warga DKI Jakarta Dapat Menikmati Bersepeda di 30 Lokasi Berikut Ini

Tim Jabar Saber Hoaks juga mengonfirmasi langsung kepada pihak rektorat ITENAS melalui Kepala Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat, dan Pemasaran, Yulianti Pratama. Yulianti membantah informasi yang beredar tersebut.

"Beberapa foto yang disampaikan merupakan kegiatan mahasiswa kami, tetapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan 'Ritual Pemujaan Setan' atau 'Sekte Pemujaan Setan', Kegiatan dalam foto yang beredar adalah bagian dari kegiatan 'Jumat Seram' (Jumat Senang Ramai-Ramai), yang diadakan oleh mahasiswa kami pada bulan November 2019," ujar Yulianti kepada Jabar Saber Hoaks.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah