Aksi Bunuh Diri Massal di Amerika Serikat, 909 Orang Tewas

- 26 Juli 2020, 09:45 WIB
Ilustrasi bunuh diri dengan melompat dari jembatan.
Ilustrasi bunuh diri dengan melompat dari jembatan. /Pixabay/


MANTRA SUKABUMI - Belakangan ini media dihiasi dengan berita kematian, baik tewas karena kecelakaan, positif Covid-19, maupun aksi bunuh diri. Terbaru editor Metro TV, Yodi Prabowo menurut rilis kepolisian diduga kuat tewas karena bunuh diri.

Aksi bunuh diri juga pernah dilakukan beberapa artis terkenal dunia, diantaranya Daul Kim yang merupakan model internasional ini ditemukan tewas gantung diri di apartemennya di Paris, Lucy Gordon yang merupakan bintang film Spiderman 3. Dirinya tewas gantung diri di Paris karena depresi. Mindy McCready tewas dengan cara menembak kepalanya sendiri dengan pistol. Jonathan Brandis ditemukan tak bernyawa setelah menggantung dirinya sendiri.

Selain itu, ada juga Robin Williams ditemukan tewas setelah menggantung dirinya sendiri, Tim Bergling, atau yang lebih akrab disapa Avicii juga meninggal dunia karena bunuh diri, Tommy Page melakukan bunuh diri karena depresi yang dideritanya, Alexander McQueen diketahui melakukan bunuh diri seminggu setelah ibunya meninggal dunia.

Baca Juga: China Klaim Laut China Selatan, Australia Tolak Mentah-mentah dengan Sebut 'Tak Ada Dasar Hukum'

Baca Juga: Gubernur di Rusia Ditangkap Atas Tuduhan Pembunuhan, Picu Kemarahan Ribuan Warga Hingga Lakukan Aksi

Selain mereka, ternyata tercatat dalam sejarah pernah terjadi aksi bunuh diri fenomenal di Amerika Serikat Selatan pada 18 November 1978.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah perkebunan di Guyana, sebuah wilayah terpencil di Amerika Selatan dan menewaskan sebanyak 909 orang.
Aksi bunuh diri dengan cara meminum racun itu dipimpin Jim Jones, pendiri Peoples Temple terhadap ratusan pengikutnya.

Dikutip dari History, Jim Jones merupakan pemimpin karismatik yang mendirikan Peoples Temple (Kuil Rakyat), sebuah sekte yang mendeklarasikan diri sebagai pecahan Kristen di Indianapolis pada 1950-an. Jim berkhotbah menentang rasisme, dan jemaatnya yang terintegrasi menarik banyak orang Afrika-Amerika.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Minggu 26 Juli 2020  GTV, TransTV, Trans7, Indosiar,  SCTV

Pada tahun 1965, ia memindahkan kelompok itu ke California Utara, menetap di Ukiah dan setelah 1971 di San Francisco. Lima tahun setelah itu, sektenya dituduh telah melakukan penipuan keuangan, penganiayaan fisik terhadap anggotanya dan penganiayaan anak-anak.
Menanggapi kritik itu, Jones yang semakin paranoid mengajak pengikutnya untuk pindah ke Guyana. Tiga tahun sebelumnya, beberapa orang pengikutnya telah lebih dulu pergi ke negara terpencil itu untuk mendirikan apa yang mereka sebut dengan surga Jonestown di sebuah bidang tanah.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x