MANTRA SUKABUMI - Kasus kematian editor Metro TV masih menyisakan misteri hingga kini, meskipun kepolisian sudah menyampaikan kesimpulan terkait kematiannya.
Misteri tersebut berkaitan dengan pernyataan ayah korban soal tidak ada darah pada pakaian sang putra saat jenazahnya ditemukan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, membantah ungkapan ayah mendiang editor MetroTV, Yodi Prabowo. Tubagus mengatakan bahwa sesungguhnya pakaian Yodi bersimbah darah.
Baca Juga: Ternyata Tes HIV Editor Metro TV Negatif, Lalu Apa Alasan Yodi Prabowo Bunuh Diri?
Baca Juga: Indonesia akan Lakukan Vaksinasi Massal, Usai Vaksin Corona Ditemukan
"Banyak darahnya," ujar Tubagus, Senin (27/07/2020).
Tubagus menegaskan, foto ketika jenazah korban dalam kondisi terlungkup memang kelihatan tidak banyak darah.
Namun ketika jenazah korban dibalik atau dalam kondisi telentang, kata dia, akan didapati banyaknya bercak darah di tubuh Yodi Prabowo.
"Saya rasa fotonya sudah banyak beredar. Tapi kalau foto mayatnya beredar lagi ya gak enak juga," sambungnya.
Baca Juga: Geng Motor yang Lakukan Pengrusakan di Cikakak Sukabumi Diamankan Polisi
Baca Juga: Suami dan Ayahnya Terkena Covid-19, Aktris Bollywood Aishwarya Rai dan Anaknya Sembuh
Selain itu ceceran darah juga ditemukan ditembok dekat jenazah Yodi ditemukan.
Ayah Yodi, Suwandi masih belum menerima kesimpulan polisi atas kematian anaknya karena bunuh diri.
Salah satu kejanggalan menurut ayah Yodi adalah, baju sang anak yang bersih saat ditemukan.
Menurut Suwandi jika memang anaknya tewas bunuh diri, harusnya banyak darah yang menempel pada baju.
Baca Juga: Film Era 90-an yang Masih Eksis dan Digemari Hingga Kini, Wajib Nonton!
Baca Juga: Denda yang Tak Pakai Masker di Tempat Umum, Ridwan Kamil: Bukan Untuk Cari Uang
"Masak iya orang bunuh diri bajunya bersih, pasti darahnya ke mana-mana. Darah kalau sudah nempel di badan kan pasti ada bekas-bekasnya," ungkapnya.
Selain itu, Suwandi juga merasa janggal atas kesimpulan polisi yang menyatakan anaknya mengalami depresi.
Apalagi menurut Suwandi, penyidik tidak pernah bertanya tentang kondisi psikologi Yodi Prabowo kepadanya saat berita acara pemeriksaan (BAP).
"Enggak pernah dimintai keterangan seperti itu, tiba-tiba muncul kesimpulan bunuh diri itu," kata dia.
Baca Juga: Namanya Digunakan Oleh Oknum Penipuan, Inul Daratista Sebut Tak akan Beri Ampun Sang Pelaku
Baca Juga: Erdogan-Putin Bahas Hubungan Bilateral, Menyusul Ketegangan Azerbaijan dan Armenia
Sebelumnya, polisi mengambil kesimpulan dugaan kuat jika Yodi Prabowo tewas akibat bunuh diri.
Kesimpulan ini didapatkan setelah kepolisian melakukan investigas dengan mengumpulkan bukti-bukti yang ada, disertai olah tempat kejadian perkara.