Pimpinan DPR Tanggapi Beredarnya Pemberitaan Pembangunan Pangkalan Militer Asing di Wilayah RI

- 7 September 2020, 09:45 WIB
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin /,*/Foto : Oji/Man Via dpr.go.id

"Sudah jelas bahwa NKRI berdaulat penuh dan dengan politik bebas aktif pastinya tidak akan menjadi pangkalan militer negara manapun. Apalagi kita di ASEAN itu cukup berperan mendorong suasana yang damai dan aman di kawasan ASEAN, tentunya bisa diambil kesimpulan bahwa apa yang disampaikan isu-isu tidak benar," tandas politisi Fraksi Partai Gerindra itu.

Baca Juga: Mengejutkan, Ada Penjara Namun Nyaman Bak di Surga, Seperti Apa? Berikut Penjelasannya

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi merespons laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang dianggap China sebagai lokasi untuk fasilitas logistik militer. Laporan tahunan Pentagon berjudul “Military and Security Development Involving the People’s Republic of China 2020” itu mengungkap rencana China untuk membangun jaringan logistik militer di Asia Pasifik.

“Secara tegas saya ingin menekankan bahwa sesuai dengan garis dan prinsip politik luar negeri Indonesia, maka wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” kata Retno saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Jumat.

Seperti yang diberitakan, dalam laporan setelah 200 halaman itu, China menganggap Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara lain di Afrika dan Asia Tengah sebagai lokasi yang tepat untuk merealisasikan agenda tersebut.

Baca Juga: Loker PT Pegadaian (Persero), Dibuka untuk Anda yang Berminat Berkarir di Perusahaan BUMN

Pemerintah China mengecam laporan Pentagon yang juga menyebut bahwa China ingin menambah dua kali lipat hulu ledak nuklir dalam satu dekade ke depan.

"RRC kemungkinan telah mempertimbangkan Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Sychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan sebagai lokasi fasilitas logistik militer PLA," demikian disebutkan dalam laporan Pentagon. Laporan tersebut mengungkap bahwa China telah menyamai atau melampaui kekuatan militer AS di beberapa bidang pertahanan.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan China menegaskan bahwa laporan itu sama sekali salah tafsir serta mencemarkan nama baik militer China. Pemerintah China mengatakan laporan tersebut adalah contoh terbaru dari ketakutan AS untuk membenarkan anggaran militernya sendiri sebagai yang tertinggi di dunia. **

 

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah