Network
MANTRA SUKABUMI - Kasus Covid-19 kini terus bertambah, kurangnya kesadaran dari masyarakat membuat susahnya pemutusan rantai penyebaran Covid-19.
Seperti halnya kota Cimahi, jumlah orang terkonfirmasi saat ini bertambah menjadi 219 orang, disamping itu korban yang meninggal juga semakin bertambah.
Penambahan pasien terduga Covid-19 awalnya hanya satu namun bertambah jadi dua, kedua pasien tersebutpun juga meninggal.
Baca Juga: Wanita yang Melawan Takdir Allah Akan Mendapat Laknat, Bahkan Ada yang Sampai Dua Kali Dilaknat
Ajay Muhamad Priatna selaku Wali Kota Cimahi mengkonfirmasi adanya jumlah penambahan yang positif Covid-19 maupun yang telah meninggal.
"Untuk kalangan guru yang tadinya hanya 13 orang, sekarang sudah bertambah tiga orang sehingga total menjadi 16 orang." Ujar Ajay seperti yang di kutip dari rri.co.id pada Senin, 7 September 2020.
"Mungkin karena sudah terlalu lama tidak bertemu dan berkomunikasi dan guru lainnya, mereka kumpul dan botram (makan bersama) sehingga terjadi penularan." tambahnya.
Baca Juga: Resmi, Striker Inggris Wilson Tandatangani Kontrak dengan Newcastle
Karena korban positif Covid-19 terus bertambah, Ajay menyatakan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) akan terus digencarkan.
"Disosialisasikan saja masih banyak yang tidak paham, apalagi tidak. Bila tidak disosialisasikan, bisa runyam kita." Pungkasnya.
Dari pernyataan Ajay tersebut memang sudah betul, karena jika pemerintah sudah melakukan sosialisasi dan penanganan dengan sebaik apapun jika masyarakat masih belum memiliki kesadaran diri sendiri, pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 tidak akan berhasil.
Baca Juga: Gas Laut Hitam Turki dapat Merefleksikan Pasar Dengan Penurunan Harga yang Cepat
Untuk itu perlu adanya kesadaran dan kerjasama dari berbagai pihak, baik pihak pemerintah maupun masyarakat agar masalah Covid-19 cepat tuntas.
Sementara itu data dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kota Cimahi, orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga saat ini tercatat sebanyak 219 orang.
Dari jumlah pasien tersebut tercatat 51 orang dalam penanganan, pasien sembuh 163 orang dan pasien meninggal sebanyak 5 orang.**
