Profesor Hendro Wicaksono Berprestasi di Jerman, Lanjutkan Tradisi Ilmuwan Teknologi Asal Indonesia

- 8 September 2020, 18:04 WIB
Profesor Hendro Wicaksono  kedua dari kanan.
Profesor Hendro Wicaksono kedua dari kanan. /

MANTRA SUKABUMI – Melengkapi sederet putra-putri terbaik Indonesia yang berprestasi di luar negeri terus bermunculan. Kali ini dari dunia pendidikan, menguatkan kehebatan pamor akademisi Indonesia di Jerman yang telah dirintis oleh pendahulu-pendahulunya.

Prof. Dr-Ing BJ Habibie sudah lama mengisi hati bangsa Jerman dengan prestasinya di bidang teknologi pesawat. Kiprahnya di bidang IPTEK di Jerman hingga membawanya menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia.

Kehebatan BJ. Habibie di dalam IPTEK, rupanya menginspirasi banyak anak bangsa, yang salah satunya Hutomo Suryo Wasisto, mengikuti jejak BJ. Habibie mendapat gelar Dr-Ing di Jerman hingga menduduki jabatan di beberapa lembaga riset di Jerman.

Baca Juga: Kembali Mengejutkan, Seorang Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri

Kali ini muncul lagi penerus mereka, dengan nama lengkap Hendro Wicaksono dengan gelar Profesor Doctor-ingenieur (Prof. Dr-Ing). Prestasinya membangkitkan semangat dunia pendidikan di tanah air yang sedang memasuki masa transisi sistem pendidikan nasional.

Keberhasilan Hendro Wicaksono disampaikan pejabat Pensosbud KBRI Berlin Hannan Hadi kepada ANTARA London, Senin, 7 September 2020.

Hendro Wicaksono, profesor asal Indonesia, menerima penghargaan dosen terbaik, Teacher of the Year, yang diberikan kepada dosen yang memiliki prestasi luar biasa dalam proses pembelajaran dari Universitas Jacobs, Bremen, Jerman.

Baca Juga: Cek Nama Karyawan Penerima dan Jadwal Pencairan BLT Rp 600 Ribu Tahap 3 Untuk Karyawan Swasta

Khusus dalam masa pandemi Covid-19, penilaian terhadap dosen juga dilakukan atas proses pembelajaran daring.

Dalam sertifikat disebutkan Hendro berhasil menjadikan metode pembelajaran daring yang secara intrinsik memuaskan dan menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa.
Ia juga dinilai berhasil memberikan perkuliahan secara persuasif dan mendorong antusiasme tinggi para mahasiswa khususnya pada masa pembelajaran secara virtual.

Mengomentari hal ini, Hendro, yang memiliki gelar lengkap, Prof. Dr-Ing, menyebutkan di masa pandemi Covid-19 ini, transformasi digital berjalan semakin cepat.

Baca Juga: Segera Cek Nama Anda Begini Caranya Bank BCA, Mandiri dan Bank Swasta sudah di Transfer Tahap 2

Materi pembelajaran di internet pada dasarnya sangat mudah diakses oleh mahasiswa, baik dari sumber gratis maupun berbayar.

“Kita dengan mudah dapat mempelajari konsep-konsep dan teknologi baru lewat internet,” ujarnya.

Bahkan konsep gamification dan virtual reality, dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran yang mengasyikkan. Tanpa ada pertemuan tatap muka dengan dosen, sepertinya semua ilmu yang dibutuhkan bisa didapat, ujarnya.

Menurut Hendro, kondisi ini justru memberikan tantangan bagi dosen.

"Seorang dosen tidak hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga peramu dan pembawa ilmu," katanya.

Baca Juga: Ratusan Pol PP Siap Amankan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Sukabumi

Media seperti Internet, Game, Virtual Reality, dan lain-lain hanyalah media perantara. Ia tidak boleh hanya mengambil isi buku, artikel, atau video, sebagai materi ajar, tetapi harus meramu beberapa sumber, termasuk dari pengalaman dan sudut pandang pribadi.

Sosok dosen juga harus dapat menjadi inspirasi kepada mahasiswa untuk belajar lebih dari materi yang diajarkan dan memilih jalur karir yang berkaitan dengan materi tersebut.

Di era digital seperti sekarang, komponen inspirasi inilah yang tidak dapat tergantikan media digital.

Hendro memperoleh gelar Dr-Ing. di bidang teknologi mesin dari Institut Teknologi Karlsruhe, Jerman, dinobatkan sebagai profesor di Universitas Jacobs, Bremen, saat ia berusia 38 tahun.

Baca Juga: Kian Menghawatirkan, Update Covid-19 Indonesia per 8 September 2020 tembus 200 Ribu Kasus

Meski relatif baru mengajar di kampus yang kurang lebih tiga tahun, ia berhasil memperoleh predikat dosen terbaik. Selain menjadi dosen, Hendro menjabat sebagai Head of Research Group for Intelligent Data Management for Industry 4.0 (INDEED) di kampus.

Sederet hasil riset Hendro diakui dan digunakan di banyak institusi di Jerman dan Eropa lainnya. Tahun 2013 Hendro mengembangkan sistem meningkatkan efisiensi penggunaan energi berbasis artificial intelligence yang digunakan di beberapa gedung di Jerman, di Eindhoven Belanda, Sevilla dan Barcelona di Spanyol.

Tahun 2014 ia membuat sistem serupa dengan fitur tambahan utilitas di smartphone dan penggunaan berbagai macam sensor digunakan di beberapa kantor pemerintahan di Jerman, di antaranya Baden-Württemberg. Riset sistem ini terus dikembangkan dan tahun 2015-2016 digunakan untuk sistem smart city di Cambridge, Inggris; Sevilla, Spanyol dan Lizanello, Italia.

Baca Juga: Pemain Film Knots Landing Kevin Dobson Meninggal Dunia

Kiprah Hendro juga banyak diabdikan untuk kepentingan Indonesia. Hendro saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jerman.

Selain itu, ia juga aktif sebagai Ketua Komisaris dan salah satu pendiri dua perusahaan rintisan teknologi di Indonesia, yang bergerak di bidang perlindungan lingkungan dan pelayanan kesehatan digital.

Dalam memperkuat kerja sama Indonesia–Jerman, Hendro saat ini menjadi penasihat komunitas startup gabungan Indonesia-Jerman, IndoHub.

Di organisasi Ikatan Ahli Sarjana Indonesia (IASI) Jerman, Hendro menjabat sebagai Koordinator Divisi Pendidikan. Tak hanya di bidang ilmiah, Hendro juga aktif di organisasi keagamaan.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah