Dimasa Pandemi Covid-19, TNI-Polri Wajib Jadi Contoh Protokol Kesehatan untuk Masyarakat

- 18 September 2020, 16:15 WIB
Operasi Yustisi penegakan protokol kesehatan dan jogo tonggo jadi kunci utama Ganjar Pranowo untuk menekan jumlah positif Covid-19 di Jawa Tengah
Operasi Yustisi penegakan protokol kesehatan dan jogo tonggo jadi kunci utama Ganjar Pranowo untuk menekan jumlah positif Covid-19 di Jawa Tengah /.*/Dok Humasa Prov Jateng

MANTRA SUKABUMI – Sesuai data Satgas, kasus Covid-19 per 17 September 2020, secara akumulatif tercatat sebanyak 1.333 warga Papua Barat terpapar.

Tidak sedikit aparatur sipil negara (ASN), anggota Polri dan TNI yang menjalani perawatan akibat terjangkit Covid-19.

Dari 13 kabupaten dan kota di provinsi itu, tersisa dua yang belum memiliki temuan kasus positif yakni Kabupaten Pegunungan Arfak dan Tambrauw.

 Baca Juga: Orang yang Positif Terpapar Covid-19, Cobalah Baca Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW Berikut Ini

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Karena itulah, Semakin banyaknya kasus Covid-19 semakin ketat juga protokol kesehatan dari pemerintah.

Selain masyarakat, hal tersebut juga berlaku untuk TNI-Porli bahkan diwajibkan untuk menjadi contoh protokol kesehatan.

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen I Nyoman Cantiasa menyatakan bahwa TNI dan Polri wajib menjadi contoh bagi masyarakat di Papua Barat dalam penerapan protokol kesehatan.

"Saya bersyukur hari ini Polda Papua Barat dan Kodam menggelar kegiatan bersama sebagai persiapan untuk menegakkan protokol kesehatan," kata Pangdam pada kegiatan yang dilaksanakan di Markas Kodam XVIII/Kasuari sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Jumat, 18 September 2020.

 Baca Juga: Kabar Buruk, Kasus Corona Global Mencapai 30 Juta

Baca Juga: Harga Sembako Mulai Merangkak Naik Ditengah Wabah Covid-19

Ia pun berharap TNI dan Polri terus bersinergi, termasuk dalam situasi perang melawan pandemi Covid-19 di Papua Barat.

Seperti diketahui, angka kasus positif di daerah tersebut meningkat signifikan dalam sepekan terakhir.

"Semua pihak harus bersinergi, termasuk TNI dan Polri agar Papua Barat tidak terus terpapar virus dan terkapar akibat PHK (pemutusan hubungan kerja) besar-besaran yang dilakukan perusahaan," ucap Pangdam lagi.

"Status merah itu bahaya. Tugas TNI dan Polri saat ini mengajak masyarakat untuk bergerak sama-sama mengubah status merah itu menjadi oranye, kuning lalu hijau," kata I Nyoman. 

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Kasus Covid-19 Dunia Kini Tembus 30 Juta Jiwa

Baca Juga: Mengejutkan, WHO Sebut Dampak Covid-19 Kemungkinan untuk Hidup Normal pada Tahun 2022 Sangat Kecil

Menurutnya, Covid-19 memiliki dampak cukup luas dan meliputi berbagai bidang, termasuk ekonomi. Keterlibatan TNI-Polri dalam penegakan protokol kesehatan serta pemulihan ekonomi sangat diharapkan.

"Ini untuk memberikan harapan kepada masyarakat. Protokol kesehatan menjadi langkah tepat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 serta dampaknya di segala aspek kehidupan," tukasnya. **

Editor: Encep Faiz

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah