Ternyata, Masker Dinilai Lebih Menjamin Melindungi dari Corona Dibanding dengan Vaksin COVID-19

- 21 September 2020, 12:40 WIB
Ilustrasi Masker
Ilustrasi Masker /Klikdokter.com



MANTRA SUKABUMI – Berbagai upaya mungkin sudah dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus corona saat ini.

Mulai dari penggunaan masker, menghindari kerumunan dan lain sebagainya, sesuai dengan protokol kesehatan yang diberlakukan.

Bahkan sampai uji vaksin yang sudah dilakukan di beberapa Negara. Namun ada sebuah pernyataan, yang menyebutkan bahwa saat ini, masker lebih menjamin untuk perlindungan dari COVID-19.

Baca Juga: Selamat BLT Tahap 4 Sudah Ditransfer, Segera Cek Nama Anda di bsu.bpjamsostek.id

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews.com, bahwa vaksin yang selama ini dinantikan banyak orang untuk menyelamatkan diri dari COVID-19, ternyata disebut tak lebih efektif ketimbang masker.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Robert Redfield.

“Saya sejauh ini mengatakan masker lebih menjamin melindungiku dari COVID-19 dibandingkan mendapatkan vaksin COVID-19,” kata dia seperti dilaporkan The New York Times.

Baca Juga: Waspada, 3 Perkara yang Allah Benci, Salah Satunya Orang yang Banyak Bertanya

Dia mengatakan, masker menjadi alat kesehatan terpenting saat ini. Saat ini, sudah banyak penelitian yang mendukung efektifnya mengenakan masker untuk mencegah penularan COVID-19.

Satu studi dalam jurnal BMJ Global Health menemukan penggunaan masker di rumah tangga masyarakat Beijing berhubungan dengan lebih sedikitnya penyebaran COVID-19.

“Virus membutuhkan cara untuk menular dari orang ke orang, dan sekarang ada data untuk mendukung penggunaan masker sebagai bentuk pengendalian sumber terutama pada mereka yang memiliki gejala,” kata Amesh Adalja, pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security, Maryland seperti dilansir dari Health, Minggu.

Baca Juga: Konsumsi Jahe Ternyata Banyak Manfaatnya, Salah satunya Bisa Turunkan Kadar Kolestrol

Masker menjadi penghalang fisik yang sangat efektif untuk menghilangkan kemampuan virus untuk berpindah dari orang ke orang.

Menurut Adalja, vaksin COVID-19 generasi pertama bukan agar semua yang menerimanya kebal terhadap infeksi (mereka tidak akan seperti vaksin campak saat ini), tetapi untuk memodifikasi penyakit sehingga tingkat keparahan dan kebutuhan rawat inap lebih rendah.

“Infeksi di antara yang divaksinasi pun masih akan terjadi. Infeksi akan menjadi lebih jarang dan tidak terlalu parah," tutur dia.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 9 Akan Segera Ditutup, Buruan Daftar, Begini Cara Daftar Bagi Peserta Baru

Jadi, vaksin COVID-19 yang disetujui hanya akan menjadi satu bagian dari pendekatan berlapis-lapis. Adalja berpendapat, memakai masker wajah dan berlatih menjaga jarak secara fisik di depan umum tetap harus dilakukan saat vaksin pertama tersedia.

Di sisi lain, ada bahaya. Vaksin mungkin hanya 50 persen efektif memberi orang rasa aman yang salah dan ini menyebabkan penyebaran virus lebih besar karena tindakan pencegahan lain tidak dilakukan.

Adalja mengatakan, pada waktunya vaksin COVID-19 generasi pertama akan digantikan oleh vaksin yang memberikan kekebalan seperti vaksin campak.

Baca Juga: Terjadi Rasisme Anti-Palestina dalam Pengangkatan di Universitas Toronto

Ini berarti sistem kekebalan tubuh akan dapat menghentikan virus untuk berkembang biak di dalam tubuh. Tetapi tidak ada yang tahu berapa lama itu bisa berlangsung dan bisa jadi beberapa tahun.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah