Moeldoko Ancam KAMI, Kalau Paksakan Kehendak Kita Akan Buat Perhitungan

- 1 Oktober 2020, 14:59 WIB
KEPALA Staff Kepresidenan, Moeldoko.*
KEPALA Staff Kepresidenan, Moeldoko.* /PMJ NEWS/


MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini ini kelompok Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjadi sorotan banyak pihak.

Berbagai deklarasi di beberapa tempat sempat mengalami penolokan masyarakat.

Terbaru, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, ikut berkomentar terkait kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Baca Juga: Gawat, Fadli Zon Bocorkah PKI Adalah Dalang G30S 1965, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Mengejutkan, Ini Respon Menkes Terawan Setelah Namanya Viral di Acara Mata Najwa

Moeldoko menegaskan pada prinsipnya tidak ada masalah dengan pembentukan kelompok ini. Bahkan menurutnya siapa saja bisa mengikuti gagasan KAMI jika memang bermanfaat.

Hanya saja, Moeldoko menyebut beda cerita jika kelompok itu memiliki arah untuk memaksakan kehendak.

"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silahkan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kita ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," kata Moeldoko dalam keterangannya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Kamis, 1 Oktober 2020.

Moeldoko berpendapat, jika dinamika politik itu selalu berkembang. Ia juga memprediksi, bisa saja kelompok politik lain setelah KAMI muncul.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Dihadang Dandim Jakarta Selatan Hingga Singgung Sapta Marga

Moeldoko mengingatkan, jika gagasan yang diusulkan kelompok tersebut sifatnya mengganggu stabilitas politik, maka semua ada resikonya.

"Dinamika politik selalu berkembang. Tidak ada namanya dinamika yang stagnan. Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apalagi, kan? Kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan," ujarnya.

"Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silahkan. Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada resikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas." Pungkasnya.

Baca Juga: Segera Cek Anda Terdaftar atau Tidak Sebagai Penerima BLT Rp 1 Juta, Berikut Syaratnya

Sebelumnya, KAMI dideklarasikan oleh beberapa tokoh nasional diantaranya, mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin.**

Editor: Andriana

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x