Moeldoko mengingatkan, jika gagasan yang diusulkan kelompok tersebut sifatnya mengganggu stabilitas politik, maka semua ada resikonya.
Baca Juga: Gawat, 2,4 Juta Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Tidak Lolos Validasi, Segera Cek Datanya
"Dinamika politik selalu berkembang. Tidak ada namanya dinamika yang stagnan. Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apalagi, kan? Kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan," ujarnya.
"Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silahkan. Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada resikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas." Pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo dengan tegas membantah anggapan bahwa KAMI menjadi tunggangan dirinya untuk mencalonkan diri menjadi presiden.
Gatot menegaskan dirinya bersama Farudin, Prof Wahab dan yang lainnya pasti akan akan keluar dari KAMI jika menjadi partai politik.**