Mahasiswa dan Kelompok Islam Indonesia Bergabung dengan Gerakan Batalkan RUU Cipta Kerja

- 14 Oktober 2020, 11:00 WIB
Mahasiswa Unjuk Rasa
Mahasiswa Unjuk Rasa /Foto: AP / Dita Alangkara

Protes terhadap apa yang disebut omnibus law terjadi di berbagai lokasi yang melibatkan ribuan orang Indonesia minggu lalu, beberapa di antaranya melihat jalan-jalan diblokir, ban terbakar dan batu dilempar, yang menyebabkan lebih dari 6.000 orang ditahan.

Baca Juga: Berikut 6 Tips Rajin Membaca Alquran Setiap Hari, Banyak Manfaat dan Keutamaannya

"Tagihan itu pasti akan memengaruhi diri saya, pekerjaan saya, kerabat saya, teman-teman saya, dan segalanya," kata insinyur Rafi Zakaria, 30.

"Itu tidak hanya mempengaruhi buruh. Siswa kami di sini bergabung dengan protes karena mereka prihatin dengan pekerjaan orang tua mereka."

Undang-undang tersebut, yang dirancang untuk mengurangi birokrasi dan menarik investor, belum dipublikasikan dan versi tidak resmi yang beredar di media dan online telah menimbulkan spekulasi dan kebingungan.

Wakil Ketua DPR Achmad Baidowi mengatakan kepada awak media bahwa undang-undang tersebut akan dikirim ke presiden dan diumumkan pada hari Rabu.

Pemerintah mendukung undang-undang tersebut dan Presiden Joko Widodo menyalahkan protes publik atas disinformasi.

Menteri pertahanan Indonesia menyalahkan demonstrasi tersebut sebagai "campur tangan asing".

"Ada yang tidak ingin melihat Indonesia kondusif bagi investor, dan ingin selalu diuntungkan," kata juru bicara Kementerian, Dahnil Anzar Simanjuntak, tanpa menjelaskan lebih lanjut.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channelnewsasia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah