Seketika, saat Malin Kundang kembali pergi berlayar, badai dahsyat menghancurkan kapalnya. Sampai Malin Kundang terdampar di pantai tanah kelahirannya.
Setelah itu, tubuhnya perlahan menjadi kaku, dan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Kisah tersebut berlatar di pantai Air Manis (Aia Manih), di selatan kota Padang, Sumatera Barat.***