Mantan Kasum TNI Buka Suara Seputar Meninggalnya Polycarpus Budihari Priyanto

- 18 Oktober 2020, 16:43 WIB
Tangkap Layar Cuitan @jsuryop1
Tangkap Layar Cuitan @jsuryop1 /twitter.com/jsuryop1

Motif sesungguhnya pembunuhan Munir masih misterius. Ada dugaan Munir dibunuh karena memegang data penting seputar pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti kasus Talangsari, penculikan aktivis 1998, hingga kampanye hitam pemilihan presiden 2004.

Dokumen Laporan Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan Munir hilang. Hilangnya laporan itu baru diketahui pada pertengahan Februari 2016.

Ketika itu, KontraS mendatangi kantor Sekretariat Negara meminta penjelasan dan mendesak segera dilakukan pengumuman hasil laporan TPF. KontraS kemudian menggugat Kemensetneg.

Pada Oktober 2016, KontraS memenangkan gugatan terhadap Kemensetneg. Majelis hakim memerintahkan lembaga negara itu segera mengumumkan dokumen TPF. Namun, Kemensetneg mengaku tak memiliki dokumen tersebut.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan menilai 16 tahun setelah pembunuhan penyelidikan independen tak mengalami kemajuan untuk menemukan pelaku utama kasus ini. Kontras meyakini dalang di balik pembunuhan berasal dari kalangan berpengaruh dan sampai sekarang belum dibawa ke pengadilan. 

Baca Juga: Bagaimana Bisa Manusia Menahan Denyut Jantungnya Hanya 1 Detik Saja, Simak Penjelasannya

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir dan perwakilan 11 organisasi mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia guna menyerahkan Legal Opinion kasus Munir.

Mereka mendesak agar status kasus ini diubah menjadi pelanggaran HAM berat.**

 

Halaman:

Editor: Fauzan Evan

Sumber: RRI twitter @jsuryop1


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah