GP Ansor Desak Jokowi Bersikap: Saya Khawatir Butuh Umat Islam Saat Kampanye Capres Saja

- 27 Oktober 2020, 08:06 WIB
GP Ansor
GP Ansor /

MANTRA SUKABUMI - Desakan agar Presiden Jokowi menyatakan sikap atas pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron makin meluas.

Ketua DPP Bidang Politik dan Pemerintahan PP Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Luqman Hakim mendesak Presiden Joko Widodo segera bersikap atas pernyataan Macron yang dianggap menghina umat Islam.

Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya. Ia menyebut bahwa sebagai Presiden di negara muslim terbesar dunia, Jokowi seharusnya menyatakan sikap.

Baca Juga: Ingat Login e-form BRI Hanya untuk Cek Daftar Penerima BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Bukan untuk Daftar

Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online Agar Dapat BPUM Rp 2,4 Juta, Cek Dulu Penerima di eform.bri.co.id/bpum

"Sbg Presiden negara muslim terbesar, Pak @jokowi perlu nyatakan sikap thd Marcon, mewakili umat Islam Indonesia yg tdk terima agamanya dihina," tulis Luqman Hakim di akun Twitter pribadinya, Senin (26/10/2020).

Luqman khawatir jika Jokowi diam saat agama Islam dihina, masyarakat yang selama ini menuduh hanya butuh umat Islam saat kampanye capres saja menjadi benar adanya.

"Jika Pak @jokowi diam thd masalah ini, saya khawatir makin kuat persepsi bhw Pak Jokowi hanya butuh umat Islam saat kampanye capres aja," ujarnya.

Ketua GP Ansor yang juga politisi PKB tersebut mengatakan hingga saat sudah sudah banyak negara yang menuntut Macron meminta maaf kepada umat Islam. Hanya saja Jokowi belum terlihat menyatakan sikap.

Postingan Luqman Hakim di Twitter
Postingan Luqman Hakim di Twitter

"Sudah hampir sebulan Presiden Prancis Emmanuel Marcon menghina Islam dg menyebut Islam sbg agama krisis. Sdh banyak negara yg nuntut Marcon minta maaf pada umat Islam. Sampai saat ini, saya blm dengar/baca pernyataan Pak @jokowi sbg Presiden negeri muslim terbesar soal ini," lanjutnya.

Seperti diketahui, Macron akhir-akhir ini menjadi sorotan dunia Islam setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial merespon kasus Samuel Paty yang tewas dibunuh setelah menujukkan karikatur Nabi Muhammad.

Bahkan Macron menyatakan dirinya tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad. Ia beranggapan hal tersebut sebagai bentuk kebebasan berekspresi.

Terbaru Macron menyebut seruan pemboikotan produk negaranya oleh Turki sebagai ulah minoritas radikal.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x