Alami Lonjakan Permintaan Sarung Tangan, Perseroan MARK Raup Keuntungan Rp89,98 Milyar

- 27 Oktober 2020, 10:10 WIB
Tangkap layar
Tangkap layar /Antaranews.com

Hal itu dikarenakan pandemi COVID-19 serta meningkatnya kesadaran yang lebih tinggi pemakaian sarung tangan serta diterapkannya protokol kesehatan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga: Hore! Event Hunter Indonesia Buka Beasiswa PPI 2020 Gratis, Buruan Daftar dan Ikuti Persyaratannya

Peningkatan permintaan sarung tangan terjadi di negara-negara besar populasinya seperti China, Indonesia, Bangladesh dan negara lainnya akibat pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara-negara di dunia.

"Jadi selama pandemi COVID-9 ini, permintaan akan sarung tangan kesehatan berada pada tingkat permintaan yang belum pernah dialami sebelumnya," kata Ridwan Goh.

Dengan meningkatnya permintaan, MARK saat ini sudah mengantongi kontrak senilai 52 juta dolar AS untuk pengapalan pada 2021.

Ridwan mengatakan bahwa kontrak-kontrak tersebut datang tidak hanya dari pelanggan lama perusahaa nnyaaitu Malaysia, tetapi juga dari beberapa produsen sarung tangan di China, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan dan Amerika Serikat.

Dengan naiknya permintaan pasar dan guna memenuhi permintaan yang selalu meningkat tersebut, Perseroan pun berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan membangun pabrik baru kedua di desa Dalu, Tanjung Morawa.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x