KRL Yogya-Klaten akan Soft Launching 10 November 2020, Warga Yogyakarta dan Sekitarnya Wajib Coba

- 2 November 2020, 19:35 WIB
Ilustrasi KRL.
Ilustrasi KRL. //Dok KRL

MANTRA SUKABUMI - Yogyakarta merupakan provinsi yang wilayahnya cukup dekat satu sama lain, antar kota dan kabupaten.

Sebagai kota besar, Yogyakarta juga dijadikan sebagai pusat pendidikan dan tempat mencari nafkah dari berbagai kalangan.

Termasuk masyarakat dari kota diluar wilayah provinsi, seperti Klaten dan Solo yang masuk teritorial Provinsi Jawa Tengah. Mereka ada yang kuliah ataupun bekerja yang biasanya perjalanan pulang pergi dari Klaten-Yogya maupun Yogya- Klaten.

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Oleh karena kebutuhan transportasi tersebut, pemerintah membangun Kereta api Rel Listrik atau KRL di jalur Yogya-Klaten tersebut. Jalur tersebut adalah permulaan bagi jalur selanjutnya yang lebih panjang yaitu Yogya-Solo.

Seperti mantrasukabumi.com kutip dari laman antaranews.com, menurut Kepala Daop 6 PT KAI Yogyakarta, Asdo Artriviyanto, ketika melakuan audiensi pada Senin, 2 November 2020 dengan Bupati Sleman, Ia menyatakan bahwa pembangunan KRL dari Stasiun Tugu sampai Solo Balapan sudah dimulai sejak 21 Juli 2020 dan saat ini telah sampai tahap penyelesaian.

Rencananya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi direncanakan akan meresmikan "soft launching" operasional kereta api rel listrik (KRL) Yogyakarta-Klaten pada 10 November 2020.

"Setelah 'soft launching' Yogyakarta-Klaten, kemudian baru pada akhir Desember jalur Yogyakarta-Solo diluncurkan. Untuk operasional pada 2021 mulai 20 kali perjalanan per hari," katanya.

Alasan dibalik adanya program ini adalah sebuah upaya mendukung program strategis nasional untuk mengurangi beban jalan raya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tidak Akan Ditransfer ke 5 Rekening Ini, Simak Apa Saja

Lalu, menurut survei, penumpang lokal kebanyakan naik dari Stasiun Maguwoharjo, meliputi mahasiswa dan pegawai kantoran karena banyaknya permukiman di wilayah timur dan kereta sudah beroperasi mulai pukul 04.00 sehingga akan dapat memberikan pelayanan bagi penumpang yang berangkat pagi hari.

"Program ini merupakan yang pertama kali di DIY karena daerah lain belum dibangun, karena melihat jalur Yogyakarta-Solo sangat potensial penumpangnya," katanya.

Rencana awal darinoengadaan KRL ini, menurut Asdo, hanya memiliki kapasitas 200 tempat duduk dengan empat gerbong. Namun, melihat perkembangan, kapasitasnya ditambah bisa sampai 12 gerbong dan mampu mengangkut 800 sampai 1.000 penumpang.

Sebagai bagian dari pembangunan, pemerintahpun akan menertibkan jalur perlintasan liar dengan terus mengadakan sosialisasi kepada warga demi keselamatan warga karena dalam operasionalnya,kereta tidak bersuara.

Selain itu, Stasiun Kalasan juga akan dibuka kembali sebagai imbas dari penataan Stasiun Lempuyangan.

Baca Juga: Badai Goni Filipina Tewaskan 16 Orang, Hancurkan 13.000 Rumah

"Demikian pula dengan frekuensi jumlah kereta api yang melintas tentu semakin bertambah sehingga penertiban perlintasan jalur KA sangat mendesak untuk dilakukan," ujar Bupati Sleman, Sri Purnomo.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah