Rahasia Tempat Ziarah di Banten, Ungkap Keramat Syaikh Maulana Mansyur dan Batu Quran

- 7 November 2020, 22:00 WIB
TAMAN Sriwedari atau Situs Jami Paciing yang berusia ratusan tahun di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini menjadi tempat ziarah. Bahkan, situs yang berada di kompleks situs prasejarah punden berunduk Arca Domas, Tenjolaya, Kabupaten Bogor itu pun sekaligus menjadi tujuan wisata religi.*/ANTARA
TAMAN Sriwedari atau Situs Jami Paciing yang berusia ratusan tahun di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini menjadi tempat ziarah. Bahkan, situs yang berada di kompleks situs prasejarah punden berunduk Arca Domas, Tenjolaya, Kabupaten Bogor itu pun sekaligus menjadi tujuan wisata religi.*/ANTARA /

 

 

MANTRA SUKABUMI – Ada tiga makam yang sering dikunjungi para peziarah di daerah Banten untuk mendapatkan keramat (karomat), yakni pertama, makam Syaikh Maulana Mansyur di Desa Cikadueun, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Kedua, makam K.H. Asnawi, pendiri pesantren tertua di Banten dan Mursyid Tarekat Qodariyah dan Naqsyabandiah di Indonesia, terletak di Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Dan ketiga, makam Sultan Maulana Hasanudin yang terletak Komplek Masjid Agung Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Makam Syaikh Maulana Mansyur ramai dikunjungi peziarah pada bulan Mulud (Rabiul Awal tahun Islam), bulan Ramadhan atau malam Jumat. Dan umumnya ziarah dilanjutkan juga ke Batu Quran.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Pembagian BST, Wagub Jabar: Jangan Sampai Berpikiran Nanti Juga Akan Dapat Bantuan Lagi

Tiga tempat ziarah di kawasan Kerajaan Banten ini menjadi kunci atau keutamaan sebelum berziarah keramat ke makam-makam lain di daerah Banten. Dikutip mantrasukabumi.com dari buku Metafisika Nusantara, karya Joko Siswanto dan Reno Wikandaru, GMU Press, 2017.

Ada beberapa mitos yang berkembang mengenai keramat yang dimiliki oleh Syaikh Maulana Mansyur ini, mitos-mitos ini terkait dengan air suci atau keramat yang terdiri dari air sumur tujuh, sumur domas, zamzam batu Quran dan air keramat.

Sumur tujuh terletak di puncak gunung Karang Kabupaten Pandeglang. Jumlah sumurnya memang tujuh, sesuai dengan namanya. Menurut cerita masyarakat, sumur tujuh merupakan tempat pertama kali munculnya Syaikh Maulana Mansyur ketika ia masuk sumur zamzam di Mekkah.

Dia muncul di sumur tujuh ketika dalam perjalanannya di perut bumi, ada suara yang memanggil namanya. Hal itu terjadi selama tujuh kali. Sisa lubang tempat keluarnya Syaikh Mansyur itulah yang menjadi sumur tujuh sekarang ini.

Air sumur tujuh dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit, sulit mencari jodoh, ingin usaha maju, ingin jabatan naik dan sebagainya. Tetapi, yang paling utama adalah, bahwa sumur tujuh dipandang sebagai sumber kesaktian.

Sumur Domas terletak di kaki Gunung Karang di desa Bayumundu Kadu Hejo Pandeglang. Sumur ini mempunyai diameter kurang lebih lima meter dengan kedalaman sekitar satu meter. Domas berarti “sumur dunia untuk masa" yakni sumur untuk mencari hal-hal yang bersifat duniawi seperti kekayaan, jabatan, kharisma dan kecantikan.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Jadwal Bola Malam Ini Live di RCTI dan Net TV Ada Liga Inggris Man City vs Liverpool

Mitos sumur ini menyebutkan bahwa setelah Syaikh Maulana Mansyur muncul di ketujuh sumur di puncak Gunung Karang (sumur tujuh), ia muncul kembali di sumur Domas dan sempat melakukan sholat sunnah dua rakaat dan beristirahat.

Zamzam batu Quran disebut juga Cibulakan. Diameter kolamnya sekitar 3x5 meter dan di tengahnya ada sebongkah batu besar. Batu Quran ini dipercaya sebagai tempat kemunculan Syaikh Mansyur dari perut bumi setelah kemunculannya di sumur Domas.

Namun, karena air Cibulakan ini masih satu sumber dengan sumur zamzam di Mekkah, maka air yang mengalirnya sangat deras sehingga jika dibiarkan maka Cibulakan akan menjadi laut.

Untuk itu, Syaikh Maulana Mansyur menutup lubang air tersebut dengan AlQuran agar tidak terlalu deras. Kemudian di atas sebongkah batu, Syaikh Maulana Mansyur shalat sunnah dan berdoa agar al-Quran yang menutup lubang air itu menjadi batu.

Baca Juga: Rizal Ramli Merasa Dijegal Jadi Menteri Keuangan, Jusuf Kalla: Ngomong Banyak Tapi Tidak Bisa Pimpin

Setelah al-Quran itu diusap oleh Syaikh Maulana Mansyur, seketika itu juga berubah menjadi batu. Karena masih satu aliran dengan sumur zamzam di Mekkah dan merupakan tempat keluarnya Syaikh Maulana Mansyur, maka masyarakat menganggap air sumur Cibulakan memberikan keramat dan keampuhan.

Tempat terakhir yang berkaitan dengan Syaikh Maulana Mansyur adalah air Keramat. Air itu berasal dari sumur di dekat makam Syaikh Maulana Mansyur. Air ini diminum oleh para peziarah setelah selesai melakukan ziarah dan berdoa di makam Syaikh Maulana Mansyur, air ini dipercaya akan memberikan keramat dan barokah yang dimiliki Syaikh Maulana Mansyur. **

 

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah