Gus Dur, dari Orang Gila Melempar Masjid hingga Kartun Nabi di Prancis

- 9 November 2020, 13:50 WIB
Cover wajah Gusdur.*
Cover wajah Gusdur.* /Santrigusdur.com/


MANTRA SUKABUMI - Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah mantan presiden Republik Indonesia ke-4. Gus Dur memiliki sikap dan pikiran luar biasa, menjadi yang terdepan dalam membela kelompok terpinggirkan dan masyarakat minoritas.

Salah satu sikap dan pikiran luar biasa dari Gus Dur, yaitu saat terdapat kasus seperti bukunya Salman Rushdie, The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan). Bagi Gus Dur, Salman ibarat orang gila yang melempar masjid.

Kemudian Aswab Mahasin, sebagai seorang penulis menyebutkan, seandainya Gus Dur masih ada, bisa jadi kita diajak untuk menertawakan kasus kartun Nabi di Prancis itu, dan menyebutnya sebagai orang gila yang melempar masjid.

Baca Juga: Gunakan software Khusus, Pakar Telematika Angkat Bicara Mengurai Ke Aslian Video Panas Mirip Gisel

Dikutip mantrasukabumi.com dari nu.or.id, bahwa di tahun 1990-an, terdapat kasus-kasus yang mendapat perhatian banyak kalangan, misalnya kasus angket tabloid Monitor dan bukunya Salman Rushdie, The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan).

Majalah Editor edisi No 28/THN. II/11 Maret 1989 memuat berita semacam pengadilan in absentia terhadap Salman Rushdie atas karya Ayat-ayat Setan yang menggemparkan dunia, khususnya kalangan umat Islam.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah waktu itu, Luqman Harun, paling vokal dalam menanggapi kasus Salman Rushdie, didaulat sebagai jaksa penuntut umum.

Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pembela tanpa mandat.

Sementara Quraish Shihab, ahli tafsir dan waktu itu salah seorang Ketua MUI pusat, almarhum Syu’bah Asa dan almarhum Danarto, menjadi saksi. Majelis hakim berjumlah sepuluh orang, tim redaksi Editor.

Baca Juga: Joe Biden Menang, Timbulkan Keresahan bagi Taiwan

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah