Ketum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra Beri Tanggapan Terkait Deklarasi Partai Masyumi

- 9 November 2020, 21:38 WIB
Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra.
Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra. /Dok. Pikiran-Rakyat


MANTRA SUKABUMI – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), melalui Sekjennya Ahmad Yani pada hari Sabtu, 7 November 2020 lalu ia mendeklarasikan partai Masyumi.

Kita tahu bahwa partai Masyumi ini menjadi partai Islam yang berjaya di era tahun 1945, partai Masyumi dideklarasikan kembali bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi.

Sejak dideklarasi dua hari kebelakang partai masyumi mengundang komentara dari para took-tokoh partai Islam lainnya, salah satunya yaitu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memberikan komentar mengenai partai ini.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: Ketua PP Lesbumi NU, Agus Sunyoto: Tak Akan Ada 10 November Tanpa Kejadian 22 Oktober

Sebagaimana mantarasukabumi.com lansir dari laman RRI pada Senin, 9 November 2020 pukul 21.04 WIB, Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menangapi deklarasinya Partai Masyumi. Menurutnya, mendirikan partai sangat mudah, tapi membesarkan partai tidak lah mudah.

"Masyarakat kini bahkan lebih praktikal dalam menjatuhkan pilihan politik. Sebagian malah transaksional, anda sanggup kasi apa dan berapa dan kami akan tentukan sikap kami seperti apa," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya, pada Senin 9 November 2020.

Karena itu, kata Yusril, partai memerlukan dana yang besar untuk bergerak. Bagi Partai Islam, memperoleh dana yang besar sangat lah sulit. Yang punya dana besar itu para cukong, para pengusaha dalam maupun luar negeri.

"Sepanjang pengalaman saya, tidak ada ada para cukong dan para pengusaha besar itu yang sudi mendanai Partai Islam. Makanya, partai-partai Islam itu hidupnya "ngos-ngosan". Hidup sudah berubah," kata ia.

Kendati demikian, dirinya menghormati, pembentukan Partai Masyumi ini untuk memeriahkan konstelasi politik di Indonesia.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x