Profil Gatot Nurmantyo yang Kontroversi dari Presidium KAMI Sampai Dianugerahi Bintang Mahaputera

- 10 November 2020, 08:25 WIB
Mantan Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo akan mendapatkan anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi): penganugerahan Bintang Mahaputra oleh presiden pada Gatot Nurmantyo dinilai ganjil dan tidak tepat waktu oleh DPR.
Mantan Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo akan mendapatkan anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi): penganugerahan Bintang Mahaputra oleh presiden pada Gatot Nurmantyo dinilai ganjil dan tidak tepat waktu oleh DPR. /ANTARA/

MANTRA SUKABUMI – Nama Gatot Nurmantyo menjadi sorotan semenjak ia diangkat menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi pada tahun 2015-2017 menggantikan Jenderal Moeldoko.

Namun perbincangan Jenderal Gatot Nurmantyo bukan hanya sampai disana, ia menjadi perbincangan saat ia mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan menjadi presidium KAMI.

Ia kerap menyuarakan kritikan kepada Pemerintah karena berbeda pandangan, walaupun begitu ia dikabarkan akan menerima penghargaan dari Presiden yaitu Bintang Mahaputera. Karenanya, banyak yang menduga pemberian penghargaan Bintang Mahaputera dianggap sebagai cara pemerintah untuk membungkam Gatot Nurmantyo agar tidak terlalu kritis kepada pemerintah.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: 25 Kata Bijak Terhits dan Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2020

Dibalik Kontroversialnya sosok Gatot yuk kita simak siapa sih sosok dari Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo:

Sebagaimana mantrasukabumi.com kutip dari laman RRI pada Selasa, 10 November 2020, pukul 07.40 WIB, Berikut profil dari Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo:

Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 13 Maret 1960. Saat ini Gatot berumur 60 tahun, dengan memiliki istri bernama Enny Trimurti, dan ia memiliki 3 orang anak. Banyak orang mengenalnya sebagai mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia pada tahun 2015-2017.

Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982, dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad. Gatot pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya dan Gubernur Akademi Militer. Di bidang lainnya, Gatot juga menjabat sebagai Ketua Umum PB FORKI periode tahun 2014 hingga 2018.

Sebelumnya, Gatot merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai menjabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman. Ia sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Berikan Gelar Pahlawan Nasional kepada 6 Tokoh Ini pada Perayaan Hari Pahlawan

Baca Juga: Captions Keren Kata-kata Hari Pahlawan 2020 Terbaik dan HITS, Tinggal Copas Saja Cek Disini

Pada bulan Juni 2015 lalu, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya. Pada masa itu, Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.

Bersama dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kapolri Tito Karnavian dan aktivis Islam seperti Yenny Wahid, mereka menggalang dukungan untuk persatuan antar agama sebagai penyeimbang dari aksi unjuk rasa yang digelar sebelumnya terhadap Gubernur DKI Jakarta beragama Kristen keturunan Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama yang diwarnai elemen intoleransi dan Sinofobia.

Jabatan militer yang pernah di sambangi oleh Gatot, diantaranya:

Komandan Peleton MO. 81 Kompi Bantuan Batalyon Infanteri 315/Garuda
Komandan Kompi Senapan B Batalyon Infanteri 320/Badak Putih
Komandan Kompi Senapan C Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana
Kepala Urusan Dalam Detasemen Latihan Tempur
ADC Panglima Kodam III/Siliwangi
PS Kepala Seksi-2/Operasi Korem 174/Anim Ti Waninggap
Komandan Batalyon Infanteri 731/Kabaresi
Komandan Kodim 1707/Merauke
Komandan Kodim 1701/Jayapura
Sekretaris Pribadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
Komandan Brigade Infanteri 1/PIK Jaya Sakti
Asisten Operasi Kepala Staf Kodam Jaya
Komandan Resimen Induk Daerah Militer Jaya
Komandan Korem 061/Suryakencana (2006–2007)
Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad (2007–2008)

Baca Juga: Dipastikan Cair, Jadwal Pencairan BLT Rp600 Ribu Gelombang 2 di Bulan November 2020

Baca Juga: Wajib Tahu Malaikat Rahmat Tidak Akan Masuk jika di Dalam Rumah ada 20 Hal Berikut Ini

Direktur Latihan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (2008–2009)
Gubernur Akademi Militer (2009–2010)
Panglima Kodam V/Brawijaya (2010–2011)
Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (2011–2013)
Panglima Komando Cabang Srategis Angkatan Darat (2013–2014)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2014–2015)
Panglima Tentara Nasional Indonesia (2015–2017)
Pati Mabes TNI AD (2017)

Sebelumnya, diketahui bahwa Gatot menjabat menjadi panglima TNI pada 8 Juli 2015 dan pergantian panglima TNI dilakukan pada 8 Desember 2017. Jika dilihat dari tahun kelahiran Gatot, yakni 13 Maret 1960, sang jenderal mestinya pensiun pada 1 April 2018.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Pulang, Mahfud MD: Silahkan Jemput, Asalkan Tertib

Walaupun, Gatot sempat menyatakan bahwa pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI lewat kanal YouTube Hersubeno Point.

Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa pencopotan jabatan Gatot dari Panglima TNI tersebut tidak ada hubungannya dengan ajakan menonton film G-30-S/PKI seperti yang diceritakan. Gatot saat itu diberhentikan murni karena telah memasuki masa pensiun sebagai prajurit TNI.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah