Siaga Bencana, BPPTKG Perkirakan Volume Magma Gunung Merapi Melebihi 2006

- 11 November 2020, 07:15 WIB
Gunung Merapi naik status dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
Gunung Merapi naik status dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). /RRI

MANTRA SUKABUMI - Siaga bencana, BPPTKG perkirakan volume magma Gunung Merapi melebihi 2006.

Hanik memperkirakan kondisi volume magma itu menjadi salah satu faktor penyebab pergerakan magma lambat menuju permukaan gunung yang kini berstatus siaga tersebut.

Sebagaimana mantrasukabumi.com lansir dari ANTARA, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memperkirakan berdasarkan pemantauan volume magma di Gunung Merapi saat ini telah melebihi volume magma gunung itu pada 2006.

Baca Juga: Presiden ILC Karni Ilyas dengan Berat Hati Batalkan Diskusi, Fadli Zon: Ada Telepon Ghaib Ya Bang?

"Sekarang ini menurut data-data yang ada itu (volume magma) sudah melebihi tahun 2006. Artinya, kemungkinan volume kubah lava ini adalah akan lebih besar dari tahun 2006," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Pengungsian Merapi Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa.

Selain itu, menurut hanik, lambatnya pergerakan magma menuju permukaan juga dipengaruhi oleh gas sebagai pendorong magma di gunung itu yang kini masih minim.

"Jadi yang mendorong atau yang menyebabkan magma menuju ke permukaan adalah gas. Ini menunjukkan bahwa kenapa sampai saat ini masih pelan-pelan jalannya. Ini karena magma ini miskin gas," kata dia.

Baca Juga: Tenyata Nazwa Shihab yang Jadi Alasan Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia

Ia memperkirakan apabila kondisi gas di Gunung Merapi masih seperti saat ini, maka erupsi eksplosif yang kemungkinan terjadi tidak akan sebesar erupsi pada 2010.

"Kalau data masih begini terus itu (erupsi) tidak terjadi. Kalau ada eksplosif tidak sebesar 2010.Itu berdasarkan data-data yang ada sampai saat ini," kata dia.

Sementara itu, terkait bahaya erupsi Gunung Merapi ke depan, ia memperkirakan ancaman utamanya berada di Kali Gendol karena bukaan kawah saat ini ke arah Kali Gendol.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Cuka Apel Kaya Akan Manfaat bagi Kesehatan Tubuh

"Namun demikian karena deformasi ada ke arah barat juga, sehingga potensi ke sana juga ada," kata dia.

Meski demikian, terkait kecepatan serta sejauh mana jangkauan saat terjadi erupsi, menurut dia, baru bisa dihitung apabila kubah lava telah muncul.

"Seberapa jauh kalau terjadi erupsi akan kami perbarui lagi rekomendasi yang sekarang kita sampaikan," kata dia.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah