Reuni 212 Terancam Batal Digelar? Ini Pendapat DPRD DKI Jakarta

- 12 November 2020, 19:35 WIB
Poster ajakan Reuni Akbar 212 beredar di media sosial. Poster yang mengatasnamakan Kelompok 212 menyerukan untuk hadir dalam acara 2 Desember 2020 nanti.
Poster ajakan Reuni Akbar 212 beredar di media sosial. Poster yang mengatasnamakan Kelompok 212 menyerukan untuk hadir dalam acara 2 Desember 2020 nanti. /

MANTRA SUKABUMI – Anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyarankan karena pandemi COVID-19 di Ibu Kota masih belum terkendali, Reuni Akbar 212 yang rencananya akan diselenggarakan oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 digelar tahun depan.

Pada Kamis, 12 November 2020, Mujiyono mengatakan untuk sekarang pandemi Covid-19 belum pulih, sehingga acara Reuni Akbar 212 bisa digelar tahun-tahun berikutnya setelah wabah Covid-19 sudah terkendali.

Mujiyono menambahkan, demi menjaga baik nama 212, pihaknya menyarankan jika peringatan 212 tahun ini dibuat kegiatan sosial perekonomian dibandingkan Reuni Akbar yang bisa dihadiri banyak orang di tengah masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: Divisi Humas Polri Lakukan Baksos Bagikan 7.500 Paket Sembako pada Warga dan Penyandang Disabilitas

"Ini menjaga nama baik 212," ujar politikus Partai Demokrat itu.

Mujiyono berpendapat, jangan sampai acara Reuni Akbar tahun ini berpotensi menimbulkan kekacauan karena digelar di tengah wabah Covid-19, selama ini diketahui bahwa aksi 212 selalu berjalan damai dan tertib, sebagaimana dilansir oleh tim mantrasukabumi.com dari situs berita Antara News.

"Bila digelar menimbulkan klaster COVID-19 dikhawatirkan dapat dicap buruk warga. Jangan sampai di kegiatan berikutnya acara nanti berpotensi dikacaukan," tambah Mujiyono.

Anggota DPRD DKI Jakarta itu menambahkan, jika acara Reuni Akbar tersebut terpaksa tetap dilaksanakan, sebaiknya Pemprov DKI melihat aturan terkait jumlah tamu yang hadir sebab massa PA 212 cukup banyak.

"Tapi, kan enggak ada yang menjamin, misalnya ribuan orang berkumpul, belum tentu semua tertib pakai masker. Siapa tahu ada sejumlah orang yang OTG (orang tanpa gejala). Dia berinteraksi dengan banyak orang dan menularkan ke orang lain," katanya.

Dengan kata lain, lanjutnya, jangan sampai dianggap masyarakat luas tidak tertib protokol kesehatan dan pada akhirnya mencemarkan nama baik 212 sendiri, hanya karena satu dua orang tidak pakai masker.

Baca Juga: Peringati Hari Kesehatan Nasional 2020, Kemenkes Ajak Tepuk Tangan 56 Detik Sebagai Apresiasi

Baca Juga: Mulai Dilirik Pasar Luar Negeri, Menteri Pertanian Minta Budidaya Bunga Krisan Untuk Ditingkatkan

Mujiyono berpendapat, PA 212 sebaiknya membuat kegiatan yang menumbuhkan perekonomian Jakarta, terutama di tengah kondisi pandemic Covid-19 saat ini. Menurutnya, acara seperti itu malah akan menghasilkan keuntungan finansial bagi penyelenggaranya, serta membantu pelaku UMKM.

"Acara kayak gitu pasti bakalan menggelontorkan dana untuk pelaksanaannya, akan sangat baik, kalau dana itu untuk membantu pedagang kecil, UMKM, akan lebih simpatik lagi. Tapi saya tidak melarang, orang berdemokrasi, berserikat dan berkumpul," pungkasnya.**

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah