Geram dengan Ceramah Habib Rizieq yang Penuh Kebencian, Jimly Asshiddiqie: Harus Ditindak

- 19 November 2020, 05:30 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. /Muhammad Iqbal/ANTARA.

MANTRA SUKABUMI - Jimly Asshiddiqie Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), menanggapi ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Jimly berpendapat bahwa ceramah Habib Rizieq Shihab bersifat menantang dan dipenuhi dengan kebencian. 

Hal itu diungkapkan Jimly Asshiddiqie melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 19 November 2020.

 Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Viral Video Diduga TNI Copot Spanduk Habib Rizieq Shihab, FPI: Ini Mau Pancing Kita Buat Musuhin TNI

Jimly pun menyebut bahwa ceramah Habib Rizieq sebagai bentuk provokasi, sehingga harus dihentikan.

Jimly menjelaskan bahwa ceramah tersebut merupakan contoh ceramah yang bersifat menantang dan bermuatan kebencian.

Lebih lanjut mantan ketua MK tersebut meminta kepada aparat untuk menindak hal tersebut.

"Ini contoh ceramah yg bersifat menantang & berisi penuh kebencian & permusuhan yang bagi aparat pasti harus ditindak," kata Jimly dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun twitter @JimlyAs pada Kamis, 19 November 2020.

Jimly juga menegaskan, jika ceramah bermuatan provokasi dibiarkan maka akibatnya akan meluas. 

 Baca Juga: Tak Disangka, 9 Manfaat Singkong Untuk Kesehatan, Dapat Tingkatkan Fungsi Otak Hingga Cegah Kanker

Ia juga meminta agar ceramah seperti itu dihentikan, dan menyarankan agar dakwah dilakukan dengan hikmah.

"Jika dibiarkan provokasinya bisa meluas & melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yang mesti dengan hikmah & mau'zhoh hasanah," pungkas Jimly.

Pada cuitan tersebut Jimly Asshiddiqie juga menautkan sebuah potongan video berdurasi 39 detik yang berisi ceramah Habib Rizieq.

Dalam isi ceramahnya Imam Besar FPI menyinggung soal kinerja pemerintah dan lebih khusus Polri.

Habib Rizieq juga menyebut kasus pemenggalan guru di Perancis akibat dugaan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 6 Ciri Calon Penghuni Surga Firdaus, Apa Saja?

"Saya himbau kepada pemerintah, khususnya kepada Kepolisian kita kasih tau. Kalau tidak mau terjadi peristiwa seperti di Perancis penghina nabi dipenggal saudara," tegas Habib Rizieq.

"Kami minta tolong kalau ada laporan penista-penista agama proses dong, yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, Proses! Kalau tidak di proses jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditepokkan dijalanan," lanjutnya.

"Takbir! Allahu Akbar! Siap Bela Nabi! Siap Bela Nabi! Siap Mati untuk Rasullullah! Takbir!," pungkasnya.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah