MANTRA SUKABUMI - Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan bahwa dirinya memerintahkan penurunan baliho Habib Rizieq Shihab, terkait viralnya pencopotan baliho oleh oknum berseragam loreng.
Hal ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, baik dari kalangan sipil maupun pejabat. Salah satunya adalah mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fahri Hamzah.
Melalui akun Twitter miliknya @Fahrihamzah, dirinya mengingatkan kembali tentang falsafah TNI yang lahir dari pergolakan patriotik membela negara, serta TNI merupakan tentara rakyat yang hidup bersama rakyat.
Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun
Baca Juga: Peristiwa Copot Baliho Habib Rizieq oleh TNI, Fahri Hamzah: Tugas TNI Harus Beda dengan Polri
“Falsafah TNI adalah tentara rakyat dan hidup bersama rakyat adalah benar-benar karena TNI lahir dari pergolakan patriotik membela bangsa dan negara,” tulis Fahri pada cuitan yang diposting Sabtu, 21 November 2020 pagi.
Falsafah TNI adalah tentara rakyat dan hidup bersama rakyat adalah benar2 karena TNI lahir dari pergolakan patriotik membela bangsa dan negara. Itulah yg membuat TNI selalu dinanti. Dan TNI telah membuktikan kesigapannya membersamai kesulitan hidup rakyat di daerah bencana dll.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) November 20, 2020
“Itulah yang membuat TNI selalu dinanti. Dan TNI telah membuktikan kesigapannya membersamai kesulitan hidup rakyat di daerah bencana, dan lain-lain,” lanjutnya.
Sebelumnya, pemilik akun #GS2020KolaborasiYuk tersebut berpendapat bahwa semboyan TNI dan Polri bersatu harus didukung, namun masyarakat harus memastikan bahwa tugas TNI berbeda dengan Polri.
Dirinya juga menambahkan, Indonesia telah mengoreksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan mengeluarkan Polri dari ABRI. Fahri mengatakan Indonesia merupakan negara hukum yang dikelola secara sipil, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun @Fahrihamzah.