Tanggapi Persoalan Habib Rizieq, Hamdan Zoelva: Masalah Covid-19 Telah Bergeser Pada Politik

- 22 November 2020, 06:55 WIB
Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva
Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva /Instagram /@hamdanzoel

MANTRA SUKABUMI - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, menanggapi persoalan yang terjadi terkait Habib Rizieq Shihab.

Hamdan Zoelva menilai bahwa saat ini masalah Covid-19 telah mengalami pergeseran menjadi masalah politik.

Mantan Ketua MK juga berpendapat bahwa energi bangsa telah terkuras dengan masalah politik.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Minggu 22 November 2020, Ada Preman Pensiun dan Ikatan Cinta

Baca Juga: Tidak Ikhlas Jangan Harap Masuk Surga, Aa Gym Sebut Orang Pertama Dihisab Pertama Kali di Akhirat

Hal itu ditulis Hamdan Zoelva melalui akun twitter pribadinya yang diunggah pada Sabtu, 21 November 2020.

"Masalah Covid-19, telah bergeser menjadi urusan politik. Dan energi bangsa menjadi terkuras untuk urusan politik," cuit Hamdan Zoelva sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Twitter @hamdanzoelva pada Minggu, 22 November 2020.

Ia menegaskan bahwa situasi ini tidak baik bagi perkembangan bangsa. Hamdan menyarankan kepada pemerintah agar menurunkan tensi politik.

Hamdan juga menegaskan bahwa urusan hukum harusnya dapat diselesaikan secara hukum, bukan malah dicampuradukkan dengan urusan politik.

"Suasana ini tidak sehat bagi pembangunan bangsa. Pemerintah sebaiknya menurunkan tensi politik, urusan hukum diselesaikan secara hukum, jangan bawa urusan hukum untuk kepentingan politik," lanjutnya.

Baca Juga: Jadwal SCTV Hari Ini, Minggu 22 November 2020, Saksikan Acara dari Star Blitz dan Samudra Cinta

Diakhir Hamdan Zoelva mengajak agar sesama masyarakat supaya tidak terprovokasi.

"Mari kita semua tidak terprovokasi saling bermusuhan dan berkelahi antar kita sesama warga," jelas Hamdan Zoelva.

Ia menjelaskan bahwa dengan bertengkar maka resikonya akan berdampak pada generasi penerus bangsa.

Hamdan juga menegaskan bahwa musuh sesungguhnya bagi bangsa Indonesia adalah ketertinggalan terhadap bangsa lain.

"Terlalu besar resiko kerusakan akibat bertengkar bagi masa depan bangsa dan generasi mendatang. Musuh kita bersama adalah ketertinggalan kemajuan dengan bangsa lain," pungkasnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Twitter @hamdanzoelva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x