Gawat, Guru dan Murid Dijadikan Kelinci Percobaan, Ada Apa?

20 September 2020, 16:40 WIB
ILUSTRASI belajar di kelas: Gawat, Guru dan Murid Dijadikan Kelinci Percobaan, Ada Apa? /PEXELS/.*/PEXELS

MANTRA SUKABUMI - Tengah ramai diperbincangkan soal pesan WhatsApp yang berisikan draft perubahan Kurikulum 2013.

Draft yang berisikan perubahan Kurikulum 2013 itu membuat sebagian orang menyesalkan isi pesan tersebut.

Bahkan wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia, Satriwan Salim mengatakan, bahwa hal tersebut menjadikan guru dan siswa sebagai kelinci percobaan.

Baca Juga: Cucu Pendiri NU Hingga Mantan Istri Panglima TNI, Masuk Kepengurusan Partai Gerindra 2020-2025

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Beredar draft perubahan kurikulum 2013 di aplikasi pesan WhatsApp. Perubahan kurikulum tersebut ibarat menjadikan guru dan murid sebagai kelinci percobaan.

"Ini sama saja menjadikan guru dan siswa sebagai kelinci percobaan," sesal Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Salim seperti dikutip Mantrasukabumi.com dari rri.co.id pada Minggu, 20 September 2020.

Salim berpendapat bahwa jika memang benar adanya maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terlalu tergesa-gesa, karena kurikulum 2013 sesungguhnya baru di revisi pada tahun 2016 lalu.

Baca Juga: Resmi, Kemendikbud Luncurkan Tujuh Program Kemitraan Vokasi dan Industri dengan Dana Rp3,5 Trilyun

Baca Juga: Pembelajaran di Zona Kuning Masuk dalam Kajian Satgas Covid-19 dan Kemendikbud

"Ini kesannya tergesa-gesa, karena kurikulum 2013 itu baru berjalan 4 tahun. Karena kurikulum 2013 itu baru saja direvisi di tahun 2016. Artinya usianya baru 4 tahun. Bahkan banyak sekolah yang baru menerapkan kurikulum 2013, itu di tahun 2019-2020," ujarnya.

Terlebih, tambah dia, penyusunan perubahan kurikulum baru ini sama sekali tidak mengajak para pemangku kepentingan. Baik itu guru, orang tua, dan tokoh masyarakat. Padahal, tahun 2011 lalu, untuk menyusun kurikulum 2013, Kemendikbud mengajak partisipasi publik.**

"Prosesnya kesannya tergesa-gesa. Kalau anda baca pernyataannya Nadiem beberapa waktu lalu, targetnya kan bulan April 2021 sudah diterapkan bertahap. Artinya hanya ada waktu beberapa bulan ke depan. Jadi harusnya Kemendikbud mendengar, dia meminta apa aspirasi dari publik. Harus ada ruang partisipasi dalam perubahan kurikulum ini," tukasnya.

Baca Juga: Prabowo Subianto Pilih Rachmawati menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Diberitakan sebelumnya, dalam draft kurikulum baru yang beredar, pelajaran sejarah bakalan dijadikan sebagai pelajaran yang tidak wajib dipelajari siswa SMA dan sederajat. Di mana kelas 10, sejarah digabung dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Sementara Bagi kelas 11 dan 12 mata pelajaran sejarah hanya masuk dalam kelompok peminatan yang tak bersifat wajib. Hal itu tertuang dalam rencana penyederhanaan kurikulum yang akan diterapkan Maret 2021. **

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler