Gawat, Guru dan Murid Dijadikan Kelinci Percobaan, Ada Apa?

- 20 September 2020, 16:40 WIB
ILUSTRASI belajar di kelas: Gawat, Guru dan Murid Dijadikan Kelinci Percobaan, Ada Apa?
ILUSTRASI belajar di kelas: Gawat, Guru dan Murid Dijadikan Kelinci Percobaan, Ada Apa? /PEXELS/.*/PEXELS

Baca Juga: Pembelajaran di Zona Kuning Masuk dalam Kajian Satgas Covid-19 dan Kemendikbud

"Ini kesannya tergesa-gesa, karena kurikulum 2013 itu baru berjalan 4 tahun. Karena kurikulum 2013 itu baru saja direvisi di tahun 2016. Artinya usianya baru 4 tahun. Bahkan banyak sekolah yang baru menerapkan kurikulum 2013, itu di tahun 2019-2020," ujarnya.

Terlebih, tambah dia, penyusunan perubahan kurikulum baru ini sama sekali tidak mengajak para pemangku kepentingan. Baik itu guru, orang tua, dan tokoh masyarakat. Padahal, tahun 2011 lalu, untuk menyusun kurikulum 2013, Kemendikbud mengajak partisipasi publik.**

"Prosesnya kesannya tergesa-gesa. Kalau anda baca pernyataannya Nadiem beberapa waktu lalu, targetnya kan bulan April 2021 sudah diterapkan bertahap. Artinya hanya ada waktu beberapa bulan ke depan. Jadi harusnya Kemendikbud mendengar, dia meminta apa aspirasi dari publik. Harus ada ruang partisipasi dalam perubahan kurikulum ini," tukasnya.

Baca Juga: Prabowo Subianto Pilih Rachmawati menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Diberitakan sebelumnya, dalam draft kurikulum baru yang beredar, pelajaran sejarah bakalan dijadikan sebagai pelajaran yang tidak wajib dipelajari siswa SMA dan sederajat. Di mana kelas 10, sejarah digabung dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Sementara Bagi kelas 11 dan 12 mata pelajaran sejarah hanya masuk dalam kelompok peminatan yang tak bersifat wajib. Hal itu tertuang dalam rencana penyederhanaan kurikulum yang akan diterapkan Maret 2021. **

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x