Kemendikbud Tetapkan Tiga Tradisi Khas Buleleng Jadi WBTB Nasional

- 10 Oktober 2020, 12:50 WIB
ILUSTRASI tari Bali.*
ILUSTRASI tari Bali.* // Pixabay/inno kurnia

MANTRA SUKABUMI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan tiga tradisi khas di Kabupaten Buleleng, Bali menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Nasional pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengungkapkan tiga produk kebudayaan tersebut merupakan hasil keterampilan dari tiga Desa di Kabupaten Buleleng, Bali.

“Tiga produk kebudayaan tersebut adalah keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional Lukisan Kaca Desa Nagasepaha, Tradisi dan Ekspresi Lisan Megoak-goakan Desa Panji serta Adat Istiadat Masyarakat Ngusaba Bukakak Desa Giri Emas,” ujar Dody seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman RRI pada Kamsi, 10 Oktober 2020.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Bisa Hangus, Berikut 6 kesalahannya

Baca Juga: Ubi Jalar, Selain Pengganti Nasi Ternyata Sangat Berkhasiat dan Bermanfaat Untuk Kesehatan

Dody juga menjelaskan, setelah ditetapkan menjadi WBTB, pihak DInas Kebudayaan akan melakukan seminar atau webinar untuk menyebarluaskan apa hasil penetapan ini.

Hal ini agar masyarakat menjadi tahu dan lebih paham. Pada tahun 2021, akan dilakukan proses perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dari tiga WBTB nasional ini.

Selain tiga tradisi budaya tersebut, sebelumnya ada empat WBTB nasional di Kabupaten Buleleng.

“Jadi ada tujuh WBTB di Kabupaten Buleleng dan kami akan melestarikan WBTB Nasional tersebut melalui berbagai program,” jelasnya.

Baca Juga: Hukum Memanggil Haji atau Hajah Padahal Belum Melaksanakan Ibadah Haji

Sasaran prioritas dari pengembangan dan pelestarian WBTB ini adalah untuk kalangan milenial.

Agar remaja-remaja di Kabupaten Buleleng menjadi lebih paham dan tahu akan kebudayaan di Buleleng.

Dengan tujuan supaya ada regenerasi selanjutnya bagi kalangan-kalangan yang bisa melestarikan WBTB-WBTB ini. 

“Oleh karena itu, ini menjadi penting dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih bagi ketiga komponen yang sudah ditetapkan menjadi tiga WBTB nasional,” ucap Dody.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Donald Trump Akui Sudah Tidak Konsumsi Obat Corona

Dody menyebutkan perbaikan-perbaikan akan dilakukan bagi usulan yang tidak terakomodir. Ada dua produk kebudayaan yang tidak lolos verifikasi nasional yaitu Gambuh Desa Bungkulan dan Megangsing.

Itu yang akan diusulkan ulang dengan perbaikan-perbaikan dan termasuk lebih menggali lagi.

“Ada hal-hal yang akan disampaikan oleh pihak terkait yang perlu dilengkapi dengan berbagai catatan-catatan,” sebutnya.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, hal bersifat pengembangan dan pelestarian kebudayaan serta atraksi penting untuk kemajuan daerah.

Baca Juga: Armenia-Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata pada Tengah Malam, Usai Hampir 2 Pekan Bertempur

Baca Juga: 12 Manfaat Bunga Kamboja yang Pastinya Manjur, Salah Satunya Dapat Menghilangkan Kutil Hingga Borok

Jangan sampai berpikir setiap gelaran budaya dikatakan festival yang tidak jelas tujuannya.

“Justru dengan gelaran budaya atau festival tersebut ada ruang mereka untuk tampil. Ada ruang untuk berkesenian. Kalau tidak ada ruang, kapan berkembangnya kesenian. Itu sebenarnya maksud dan tujuannya,” ujar Agus Suradnyana.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah