Manfaatkan Pekarangan Rumah dengan Budidaya Alpukat, Simak 5 Cara Ampuh Budidaya Alpukat Aligator

- 4 November 2020, 19:50 WIB
Minyak alpukat untuk kecantikan kulit
Minyak alpukat untuk kecantikan kulit /

MANTRA SUKABUMI – Bagi sebagian masyarakat, perkarangan rumah yang kosong selalu menjadi kendala buatnya, hingga tidak dimanfaatkan dan membiarkannya begitu saja.

Kini jangan khawatir, pekarangan rumah anda bisa dijadikan sebagai lahan bercocok taman, salah satunya membudidayakan alpukat aligator di pekarangan rumah.

Alpukat aligator merupakan salah satu jenis alpukat yang berbeda, dan memiliki karakteristik yang berbeda pula dari jenis alpukat pada umumnya.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Baca Juga: Cek Daftar Penerima BPUM Disini, Cukup Masukan Nomor KTP di eform.bri.co.id/bpum

Alpukat aligator disebut juga sebagai alpukat pear jumbo, atau alpukat raksasa karena ukurannya memang jauh lebih besar dari jenis alpukat yang lain.

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman 99.com pada Rabu, 4 November 2020.
Berikut cara budidaya alpukat aliagotor, yaitu:

1. Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh artinya dapat mengikuti kondisi lingkungan di sana. Meski demikian, syarat tumbuh alpukat ini tidak terlalu rumit dan cukup mudah layaknya menanam alpukat biasa.

Pohon alpukat ini tahan terhadap cuaca dingin hingga -7°C, tetapi suhu optimal pertumbuhannya ada pada rentang 12,8-28,3°C.

Untuk ketinggian idealnya, alpukat bisa tumbuh dengan baik pada rentang ketinggian 300-2.000 mdpl, tapi idealnya berada di 1.000 mdpl.

Sedangkan untuk curah hujannya membutuhkan curah hujan minimum 750-1000 mm, tapi tetap bisa tumbuh pada iklim kering asal kedalaman air tanahnya maksimal dua meter.

Terakhir, sifat tanah yang dibutuhkan adalah tanah gembur, sistem perairannya baik dan tidak tergenang air.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Akan Dicairkan Hanya untuk 6 Kriteria Berikut Ini

Baca Juga: Update Hasil Pilpres AS, Joe Biden Masih Unggul dari Donald Trump, Ini Rinciannya

2. Pemilihan bibit

Pada tahap pemilihan bibit, anda butuh ketelitian ekstra. Mengingat setiap jenis alpukat sering diperbanyak menggunakan biji.

Ini berarti pohon yang nanti tumbuh tidak akan sama persis dengan induknya. Oleh karena itu, anda lebih baik memilih pemilihan bibit melalui sambung pucuk dan okulasi.

Cara tersebut sangat direkomendasikan jika anda hendak membudidayakannya dalam pot.
Kriteria bibit yang baik adalah yang batangnya lurus, kokoh, daunnya hijau rimbun, dan tidak ada hama.

3. Menanam di pekarangan rumah

Kalau anda punya pekarangan yang luas dengan tanah yang gembur, lebih baik anda menanam pohon alpukat aligator di pekarangan rumah saja.

Perawatannya lebih mudah jika ditanam di pekarangan rumah, berikut tata caranya:
Pertama, buatlah media tanam dengan komposisi seimbang sekam, tanah, dan pupuk kandang kering.

Kedua, penyiraman 1 kali sehari (frekuensi dapat ditambah jika kondisi tanah kering).

Ketiga, dalam pemupukan dilakukan setiap dua bulan sekali dengan NPK atau pupuk organik khusus, dan terakhir pangkas secara rutin untuk menjaga tinggi ideal tanaman.

Baca Juga: Awas Jangan Sampai Kartu BPJS Kesehatan Anda Dibekukan, Berikut Cara dan Syarat Daftar Ulangnya

Baca Juga: Tidak Ada Tilang, Kapolri Tegaskan Operasi Zebra Tahun Ini Lebih Mengedepankan Simpatik dan Edukasi

4. Menanam di dalam pot

Jika pekarangan rumah anda sempit dan kondisi tanahnya tidak mendukung, lebih baik kamu menanam pohon alpukat aligator di dalam pot.

Namun, anda juga harus menyesuaikan jenis pot yang akan anda gunakan dengan karakter pohon alpukat yang akan anda tanam ini. Berikut caranya:

Pertama, siapkan pot dengan diameter antara 60-80 cm. kedua, siapkan media tanam dengan komposisi tanah humus atau kompos. Ketiga, frekuensi penyiraman sebanyak dua kali per hari, pagi dan sore. Keempat, lakukan pemupukan rutin menggunakan NPK atau pupuk khusus. Kelima, pangkas secara rutin dan jaga ketinggiannya pada 500 cm - 1 m.

5. Tahap panen

Jika buah yang dihasilkan berukuran sangat besar, untuk itu anda perlu perhatian ekstra selama masa pertumbuhan hingga masuk masa panen.

Tetapi jika kamu memilih bibit sambung pucuk atau okulasi, pohonnya akan berbuah sekitar tiga sampai lima tahun kemudian.

Selama rentang pertumbuhan, lakukan penjarangan untuk memilih buah yang layak dipertahankan.
Saat masa panen, pastikan bagian luar buah tidak ada memar karena akan merusak daging pada buahnya.**

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x