WHO Gandeng Perusahaan Telekomunikasi Internasional ITU untuk Tangani Pandemi COVID-19

23 April 2020, 09:39 WIB
DIRJEN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /AFP/Fabrice Coffrini/.*/AFP/Fabrice Coffrini

MANTRA SUKABUMI – Informasi tentang wabah COVID-19 tidak sepenuhnya diketahui oleh semua lapisan masyarakat. Terkadang ada juga informasi yang diserap masyarakat sumbernya tidak valid atau hoaks.

Informasi atau berita yang tidak benar adanya atau hoaks sering kali menimbulkan ke khawatiran di masyarakat, dan bahkan dapat menimbulkan kegaduhan.

Baca Juga: Jubir WHO : Kemungkinan Besar, Virus Covid-19 Berasal dari Binatang

Disini pentingnya peran dari sebuah perusahaan teknologi maupun informasi untuk saling bahu membahu meredam sebaran informasi yang tidak benar tersebut.

Sebab, dalam kasus pandemi COVID-19 saat ini, teknologi dan media sosial menjadi sangat penting perannya, bukan hanya di satu wilayah saja tapi menyangkut di seluruh dunia.

Akan tetapi, tidak semua lapisan masyarakat dapat menerima informasi melalui media sosial atau internet, masih ada yang tidak dapat mengakses informasi melalui internet atau pun media sosial.

Baca Juga: Viral, Kakak Beradik Ditemukan Kelaparan di Sebuah Petak Rumah

Karena hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi International Telecommunication Union (ITU) untuk mengirimkan pesan langsung kepada orang-orang dengan pesan kesehatan yang bertujuan membantu melindungi mereka dari wabah COVID-19.

Pesan teks ini akan menjangkau miliaran orang yang tidak dapat terhubung ke internet untuk mendapatkan informasi. Orang-orang yang tidak terhubung ke internet akan dibantu oleh UNICEF.

Baca Juga: Jokowi Bilang Pulang Kampung dan Mudik Beda, Netizen: dahlah kek gitu aja ribet

"Kolaborasi ini akan dimulai di wilayah Asia Pasifik dan kemudian diluncurkan secara global. Tujuannya adalah untuk menjangkau semua orang dengan pesan kesehatan vital, apa pun tingkat koneksinya," tulis WHO, dikutip Tim Mantra Sukabumi dari laman Pikiran-Rakyat.com, Kamis.

Diperkirakan ada 3,6 miliar orang tetap offline atau tidak terhubung ke internet, sebagian besar tinggal di negara berpenghasilan rendah, di mana rata-rata hanya dua dari setiap sepuluh orang yang punya koneksi internet.

ITU dan WHO menyerukan kepada semua perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia untuk bergabung dengan inisiatif ini untuk membantu melepaskan kekuatan teknologi komunikasi dalam menyelamatkan nyawa dari COVID-19.

Baca Juga: Jangan sampai Salah Terima, Ini Cara Bedakan Bantuan Pemprov Jabar atau Bukan

Inisiatif ini dibangun berdasarkan upaya saat ini untuk menyebarkan pesan kesehatan melalui inisiatif WHO-ITU BeHealthy BeMobile.

Artikel ini telah terbit sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "WHO Serukan Perusahaan Telekomunikasi Ikut Tangani Pandemi COVID-19."

"Penyakit virus corona (COVID-19) adalah pandemi pertama dalam sejarah manusia di mana teknologi dan media sosial digunakan dalam skala besar untuk menjaga orang tetap aman, produktif, dan terkoneksi saat terpisah secara fisik," tulis WHO.

Baca Juga: Staf Khusus Kepresidenan, Adamas Belva Devara Mengundurkan Diri

Petugas kesehatan memanfaatkan telemedis untuk mendiagnosis pasien dan rumah sakit bergantung pada koneksi untuk mengkoordinasi dan melakukan triase pada mereka.

Jaringan dan layanan telekomunikasi yang tangguh dan dapat dipercaya sangat penting, karena semakin banyak negara, perusahaan, dan individu yang beralih ke teknologi digital untuk merespons dan mengatasi dampak COVID-19.

Baca Juga: Penambang Emas Ilegal di Sukabumi Ditangkap Polisi

ITU dan WHO berkomitmen untuk mengidentifikasi dan meningkatkan solusi kesehatan digital berbasis bukti terbaik dan untuk meningkatkan teknologi perbatasan seperti kecerdasan buatan dan data besar untuk mendiagnosis, menampung serta memprediksi wabah dengan lebih baik dan lebih cepat. **

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler