MANTRA SUKABUMI – Pemerintah sudah meluncurkan program Kartu Prakerja gelombang pertama. Untuk gelombang ke dua pun sudah dibuka kembali pendaftarannya beberapa waktu lalu.
Namun, program Kartu Prakerja mengundang banyak pro dan kontra di tengah masalah wabah pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia khususnya.
Baca Juga: Rasa Haru Selimuti Cita Citata, Roy Geurts Calon Suaminya Jadi Mualaf
Kisruh pro dan kontra Kartu Prakerja ini ditimbulkan karena pemerintah dalam merealisasikan program tersebut sepenuhnya menggandeng perusahaan platform Ruang Guru sebagai media pelatihan dalam memaksimalkan program tersebut.
Dikarenakan hal tersebut, membuat polemik di kalangan masyarakat, sebab CEO dari Ruang Guru merupakan salah satu dari Staf Khusus Kepresidenan, yakni Adamas Belva Devara.
Untuk meredam polemik tersebut agar tidak berkelanjutan supaya tidak menimbulkan lagi pro dan kontra di kalangan masyarakat, CEO Ruang Guru tersebut mengambil keputusan untuk mundur sebagai Stafsus Kepresidenan.
Baca Juga: Imbas Corona, Desainer Kondang Ivan Gunawan Banting Setir Jualan Peyek
Hal tersebut diambil Belva untuk menghindari kekisruhan yang akan terjadi nantinya, Belva pun mengajukan pengunduran diri dari keanggotaannya sebagai Staf Khusus Kepresidenan.
"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," kata Belva.