LAPAN Sebut Ada 14 Fenomena Astronomi yang Akan Terjadi selama Bulan Juni 2020, Catat Tanggalnya

- 1 Juni 2020, 08:11 WIB
GERHANA matahari cincin akan terjadi pada pertengahan bulan Juni 2020
GERHANA matahari cincin akan terjadi pada pertengahan bulan Juni 2020 /TIMEANDDATE.com/.*/TIMEANDDATE.com

MANTRA SUKABUMI - Pada bulan Juni 2020 menurut Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan akan terjadi beberaapa fenomena  astronomi, salah satunya fenomena Gerhana Matahari Cincin.

Berdasarkan pengamatan LAPAN, pada bulan Juni 2020 mengungkapkan selain Gerhana Matahari Cincin akan ada lebih banyak lagi fenomena astronomi yang terjadi.

Semua fenomena yang terjadi dapat kita saksikan dengan bantuan alat ataupun dengan melihat langsung tanpa memakai alat bantu, hanya saja tergantung situasi dan kondisi cuaca pada saat itu terjadi.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Temukan Planet Mirip Bumi, Keberadaannya Layak Huni

Untuk lebih jelasnya, berikut ini 14 fenomena astronomi yang dirangkum oleh Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam akun Instagramnya @pussainsa_lapan.

1. Tanggal 1 Juni 2020: Konjungsi Saturnus dan Jupiter

Planet Saturnus dan Jupiter mendekat dengan jarak sudut pisah sebesar 4,85 derajat di tanggal 1 Juni, dan semakin menjauh hingga jarak sudut pisahnya menjadi 6 derajat pada 30 Juni 2929.

Mendekatnya kedua planet ini dapat diamati sepanjang malam pukul 21.30 WIB dari arah timur hingga barat.

Baca Juga: Momentum Hari Pancasila: Refleksi Diri Mempererat Persaudaraan di Masa Pandemi COVID-19

2. Tanggal 3 Juni 2020 : Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi (Perigee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 10.47 WIB dengan jarak 364.390 km dari pusat Bumi. Bulan akan tampak lebih besar jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 32,8 menit busur.

3. Tanggal 4 Juni 2020 : Konjungsi Inferior Venus dan Merkurius di Elongasi Timur Maksimum

Puncak fenomena ini akan terjadi pukul 00.42 WIB, jarak planet Venus dengan Bumi sekitar 43 juta km.

Konjungsi Inferior Venus menandai beralihnya kenampakan Venus ketika senja di arah Barat menjadi kenampakan di arah timur saat fajar.

Planet Merkurius akan mencapai elongasi timur maksimum 23,6 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena berada pada titik tertinggi di atas cakrawala langit malam. Cari planet yang rendah di langit barat setelah Matahari terbenam.

Baca Juga: Kisah Dokter Muda Indonesia Tangani COVID-19 di Inggris, Setiap Hari Rasakan Ketegangan

4. Tanggal 5 Juni : Bulan Memasuki Fase Bulan Purnama

Bulan akan terletak di belakang Bumi bila dilihat dari Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya disinari cahaya Matahari.

Fase ini terjadi pada pukul 02:12 WIB. Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Stroberi Penuh karena itu mengisyaratkan waktu tahun untuk mengumpulkan buah yang sudah matang.

Itu juga bertepatan dengan puncak musim panen stroberi. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Mawar Penuh dan Bulan Madu Penuh.

5. Tanggal 6 Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra dan Strawberry Full Moon

Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika Bulan melewati bayangan sebagian Bumi atau penumbra. Selama gerhana ini, Bulan
akan sedikit lebih gelap dari biasanya. Gerhana akan terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudra Hindia, dan Australia.

Baca Juga: Token Listrik Gratis dari PLN Bulan Juni Sudah Dapat Diakses, Berikut Cara Untuk Mengklaimnya

Gerhana ini bisa dilihat pada pukul 00.45.51 WIB, puncaknya pukul 02.24.55 WIB dan berakhir Pukul 04.04.03 WIB.

Adapun Bulan Strawberry Full Mon akan terjadi pukul 02.12 WIB yang dapat disaksikan dari arah barat daya.

6.Tanggal 8 Juni 2020 : Konjungsi Bulan dan Jupiter

Fenomena ini terjadi pukul 22.37.05 WIB dengan sudut pisah sebesar 2,4 derajat. Konjungsi ini dapat teramati dari arah timur agak ke tenggara dengan ketinggian sekitar 60 derajat di atas ufuk.

7. Tanggal 8-9 Juni 2020: Konjungsi Tripel Bulan, Jupiter, dan Saturnus

Fenomena ini diamati mulai 8 Juni pukul 21.00 WIB di arah timur agak ke tenggara dengan bentuk menyerupai segitiga tumpul. Sudut tumpul ini terletak di Jupiter.

Kemudian Bulan bergerak perlahan mendekat Saturnus, sehingga di tanggal 9 Juni pukul 00.00 WIB membentuk segitiga siku-siku dengan sisi miring Bulan-Saturnus dan sudut siku-siku Jupiter. Fenomena ini diamati di arah tenggara dengan ketinggian sekitar 50 derajat di atas ufuk.

Baca Juga: Disebut Hanya Flu Biasa, Benarkah Wabah COVID-19 Hasil Rekayasa untuk Mencari Untung, Ini Faktanya

8. Tanggal 13 Juni 2020 : Bulan pada Fase Perbani Akhir serta Konjungsi Bulan dan Mars

Fase Perbani Akhir akan terjadi pukul 13.24 WIB. Bumi dan Matahari membentuk sudut 90 derajat atau sudut siku-siku di fase ini.

Bulan akan terbit di tengah malam dan berkulminasi ketika Matahari terbit. Bulan dapat disaksikan setelah Matahari terbit hingga terbenam ketika tengah hari.

Sementara Konjungsi Bulan dan Mars terjadi pukul 11.15 WIB, namun planet Mars tidak dapat diamati saat siang hari secara kasat mata.

9. Tanggal 15 Juni : Bulan berada di titik terjauh Bumi (Apogee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 08.00 WIB pada jarak 404.557 km dari pusat Bulan. Bulan akan tampak lebih kecil jika diamati dari Bumi, 10 persen lebih kecil dibandingkan ketika Perigee.

Baca Juga: Tenaga Medis di Sragen Diancam, Ganjar Pranowo Meminta Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Pengancaman

10.Tanggal 19 Juni : Konjungsi Bulan dan Venus

Puncak fenomena ini sebenarnya terjadi pukul 17.23.40 WIB, tetapi Bulan dan Venus sudah terbenam di arah barat laut sejak pukul 16.00 WIB. Sehingga fenomena ini baru bisa dinikmati ketika Venus terbit di arah timur laut pada pukul 04.30 WIB.

11. Tanggal 21 Juni 2020: Gerhana Matahari Cincin dan Bulan memasuki Fase Bulan Baru

Gerhana Matahari cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap.

Korona Matahari tidak terlihat selama terjadi fenomena ini. Jalur gerhana ini akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, dan Tiongkok Selatan sebelum berakhir di Samudra Pasifik.

Gerhana sebagian akan terlihat sebagian besar di Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Baca Juga: Protes Aksi Masa di AS Ricuh, Pemerintah Kota Minneapolis Berlakukan Jam Malam dan Tutup Pintu Tol

Adapun Fase Bulan Baru akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada 13.42. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya bulan yang menganggu.

Artikel terkait telah terbit sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Catat Tanggalnya, Bulan Juni akan Ada 14 Fenomena Astronomi Salah Satunya Gerhana Matahari Cincin".

12. Tanggal 22 Juni 2020: Titik Balik Matahari Juni (Solstice Juni)

Titik balik Matajari Juni terjadi pada 04.44 WIB. Kutub Utara Bumi akan condong ke arah Matahari yang akan mencapai posisi paling utara di langit dan berada di atas garis balik utara pada 23,44 derajat lintang utara.

Ini adalah hari pertama musim panas (solstice musim panas) di belahan bumi utara dan hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan.

Baca Juga: 6 Jenis Kapal Selam Tercanggih di Dunia, 25 Tahun Tanpa Naik Permukaan

13. Tanggal 28 Juni 2020 : Bulan memasuki Fase Perbani Awal

Fenomena ini terjadi pukul 15.16 WIB. Bumi dan Matahari membentuk sudut 90 derajat atau sudut siku-siku ketika mengalami fase ini. Bulan akan terbit ketika tengah hari dan berkulminasi saat Matahari terbenam sehingga kita dapat menyaksikan penampakan Bulan ini sebelum Matahari terenam hingga tengah malam ketika Bulan terbenam.

Fenomena ini terjadi pukul 09.20 WIB pada jarak 368.996 km dari pusat Bumi. Bulan akan tampak lebih besar jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 32,4 menit busur.

** (Julkifli Sinuhaji/Pikira-Rakyat.com)

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x