Cara Menentukan Arah Kiblat, Hari ini Rabu 15 Juli 2020 Ada Fenomena 'Istiwa A'dham'

- 15 Juli 2020, 05:00 WIB
HARI ini Matahari di atas Kabah untuk kedua kalinya, saatnya luruskan arah kiblat kita
HARI ini Matahari di atas Kabah untuk kedua kalinya, saatnya luruskan arah kiblat kita /LAPAN/.*/lapan.go.id

MANTRA SUKABUMI - Kabah menjadi patokan atau kiblat umat Islam yang berada di dalam komplek Masjidil Haram di kota Makah al-Mukarramah, Arab Saudi.

Dalam setiap tahun, ada waktu tertentu ketika posisi matahari berada tepat di atas Ka’bah ketika pagi hari, tengah hari bahkan sore hari.

Tahun ini, matahari akan kembali melintasi tepat di atas Kabah pada 15 dan 16 Juli 2020. Untuk hari Rabu, 15 2020, Kabah dilintasi matahari tepat pada pukul 16.27 WIB, 17.27 WITA, dan 18.27 WIT.

Baca Juga: Besok Rabu, 15 Juli 2020 Matahari Melintas Tepat di Atas Kabah, Cek Arah Kiblat Salat Anda

Baca Juga: Cara Menentukan Arah Kiblat Ketika Matahari Melintas di Atas Ka'bah

Fenomena ini disebut sebagai Rashdul Qiblah (Istiwa al-A'dham atau Great Culmination) sering disebut juga Kulminasi Agung. Sebelumnya, fenomena Istiwa A'dham ini pernah terjadi pada 27 dan 28 Mei 2020 lalu.

Oleh karena sebagian wilayah Bumi mengalami fenomena ini, maka dapat dimanfaatkan untuk meluruskan arah kiblat umat Islam supaya lurus dengan Kabah yang ada di kota Makah.

Dalam menentukan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung ini amatlah mudah, karena tak perlu menggunakan alat yang mahal, cukup dengan alat yang sederhana.

Penting untuk diketahui pula bahwa hasil pengukuran menggunakan metodei tersebut juga akurat, bahkan lebih akurat dibanding jika kita memakai alat bantu seperti kompas.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Buni Yani Menyesal Usai Penjarakan Ahok atas Kasus Penistaan Agama?

Baca Juga: Paus Rasakan Kesedihan Terkait Hagia Shopia Jadi Masjid, Erdogan: 24 Juli Akan Digelar Doa Bersama

Seperti kita ketahui, kompas dipengaruhi oleh medan magnet alami maupun buatan sehingga dapat memengaruhi keakuratan pengukuran arah kiblat.

Dikutip Mantrasukabumi.com dari situs lapan.go.id, berikut ini langkah-langkah dalam menentukan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung:

1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya matahari.

2. Sediakan tongkat lurus atau jika tidak ada, gunakan benang berbandul.

Baca Juga: AS Tolak Klaim China Atas Laut China Selatan, Pompeo: Klaim Tanpa Dasar Hanya Gunakan Intimidasi

Baca Juga: Pakar: Inggris Hadapi Kasus Terburuk di Musim Dingin Mendatang, Dapat Menyebabkan 120 Ribu Kematian

3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan. (dapat merujuk ke https://jam.bmkg.go.id atau https://time.is)
4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90˚ dari permukaan tanah), atau gantungkan benang berbandul tadi.

5. Tunggulah hingga waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut.

Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul). Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

Baca Juga: Bikin Pria Melongo, Berikut 5 Foto Seksi Selebgram Muda Hana Hanifah

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bersiaplah sob, besok sore matahari di atas Ka’bah untuk kedua kalinya. Saatnya luruskan Kiblat kita! ⠀ Tanggal 15 Juli merupakan hari dimana posisi Matahari tepat berada di atas Ka’bah, kiblat umat Islam di seluruh dunia. Fenomena ini terjadi pada pukul 9.27 Waktu Saudi atau 16.27 WIB, yakni ketika tengah hari di kota Mekkah al-Mukaromah. ⠀ Fenomena ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya terjadi pada 27 Mei. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini dikarenakan sumbu rotasi Bumi yang miring 66,6˚ terhadap orbit Bumi, sehingga mengalami pergerakan semu tahunan yang bervariasi antara 23,4˚ Lintang Utara pada 21 Juni hingga 23,4˚ Lintang Selatan pada 21 Desember. ⠀ Kunjungi Web edukasi.sains.lapan.go.id untuk artikel selengkapnya ya, ada tatacara meluruskan arah kiblat di sana. ⠀ @pussainsa_lapan #pussainsalapan #Matahari #kiblat

A post shared by LAPAN (@lapan_ri) on

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Terus Meningkat, Presiden Jokowi Sebut Puncak Pandemi Antara Agustus-September 2020

Di Indonesia, seluruh wilayah dapat memanfaatkan fenomena ini untuk kembali meluruskan arah kiblatnya, namun ada sebagian wilayah yang tak dapat melakukannya.

Seperti di sebagian wilayah di Provinsi Maluku, Papua dan Papua Barat tak dapat melakukan pengukuran arah kiblat menggunakan metode Kulminasi Agung atau Rashdul Qiblah.

Namun, dapat meluruskan arah kiblat saat matahari berada di titik balik atau Nadir Kabah disebut juga Antipoda Kabah yakni pada 29 September 2020.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Lapan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x