Cek Fakta: Benarkah Pelaku Vandalisme di Masjid Cilandak Merupakan Anggota PKI? Berikut Faktanya

- 7 Juni 2020, 12:00 WIB
ILUSTRASI Hoaks pelaku pencoretan vandalisme di Masjid Cilandak bukan angota PKI melainkan orang dengan gangguan kejiwaan
ILUSTRASI Hoaks pelaku pencoretan vandalisme di Masjid Cilandak bukan angota PKI melainkan orang dengan gangguan kejiwaan /.*/Mafindo

Mengutip dari laman turnbackhoax.id oleh Mantra Sukabumi, pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa judul yang disematkan oleh @viralindonesia tidak sesuai dengan fakta.

Faktanya, video tersebut merupakan kejadian pada tahun 2019 lalu. Klaim pada judul bahwa pelaku vandalisme di Masjid Cilandak merupakan PKI tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Setelah melakukan pencarian fakta melalui mesin pencari gambar milik google, gambar serupa pernah digunakan pada media pemberitaan pojoksatu.id berjudul “Video Pelaku Pencoret Masjid Bergambar Kelamin Pria Ditangkap Warga” yang terbit pada 12 Juni 2019.

Baca Juga: Ki Gendeng Pamungkas, Paranormal Kontroversial Meninggal Dunia, Sepak Terjangnya Dikenal Sejak Orde

Diketahui bahwa pelaku pencoret masjid di wilayah Cilandak telah diamankan oleh pihak berwajib. Saat dimintai keterangan terkait dengan perbuatan yang telah dilakukan, pelaku berinisial DJF (35) menjawab dengan keterangan ngawur. Karena diduga mengalami gangguan kejiwaan, DJF akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Polri.

Dokter kejiwaan menyatakan bahwa pelaku positif mengalami stres yaitu skizofrenia, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap DJF. Pelaku juga diketahui sempat ribut dengan ayahnya tepat sebelum melakukan aksi tidak terpujinya tersebut.

Fakta serupa juga diperoleh melalui pemberitaan milik beritasatu.com berjudul “Pelaku Vandalisme di Masjid Cilandak Mengidap Gangguan Kejiwaan” yang terbit pada 11 Juni 2019.

Baca Juga: Kasus Perceraian di Arab Saudi Selama Lockdown Capai 7000 Lebih, Istri Berhasil Bongkar Kedok Suami

Saat itu, Kapolres Metro Jakarta Selamat Kombes Polisi Indra Jafar menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan yang ada, pelaku mulai mengalami gangguan kejiwaan ketika ibundanya meninggal dunia.

“Jadi sampai saat ini, karena memang ada gangguan kita belum bisa memastikan apa yang jadi penyebab atau motivasi dia melakukan pencoretan terhadap masjid itu. Ini yang masih simpang siur, kita akan dalami, tetapi positif yang bersangkutan mengidap penyakit atau gangguan jiwa berupa skizofrenia. Ada gangguan kejiwaan, stress tunggi sehingga dia melakukan itu,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x