Ternyata Bukan China, Berikut 3 Negara yang Disebut Tempat Asal Virus Corona

29 November 2020, 14:56 WIB
Ilustrasi Covid-19 /mantrasuabumi.com/Andi Syahidan

MANTRA SUKABUMI - Pandemi sudah berlangsung hampir setahun, namun sejumlah hal terkait virus corona baru atau SARS-CoV-2 belum diketahui.

Termasuk soal asalnya. Saat awal merebak, disebutkan bahwa virus corona pertama kali terdeteksi di pasar hewan di Wuhan, China. Ini menyebabkan Amerika Serikat menyalahkan China atas pandemi tersebut.

Namun, China membantah dengan menuding Amerika Serikat. Sejumlah penelitian dilakukan untuk mengetahui asal muasal virus corona.Tiga negara berikut yang disebut-sebut sebagai asal muasal virus corona penyebab Covid-19:

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Tegas! Mensos Peringatkan Tak Semua Masyarakat Upah Rendah Dapat Bantuan Usaha, Begini Peringatannya

1. India

Sejumlah peneliti dari China mengklaim virus baru corona atau SARS-CoV-2 berasal dari India.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Express, virus corona dalam penelitian tersebut diduga telah menular dari hewan ke manusia ketika gelombang panas pada awal musim panas 2019 terjadi di India.

Gelombang panas dikatakan telah meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan. Interaksi ini diperoleh ketika hewan liar, seperti monyet, terlibat dalam perebutan air yang mematikan.

Melansir Daily Mail, penelitian tentang asal mula virus corona dilakukan oleh Chinese Academy of Sciences yang dipimpin oleh Dr. Shen Libing.

Dalam makalah tersebut disebutkan bahwa tim peneliti menggunakan analisis filogenetik, yaitu studi tentang bagaimana virus bermutasi untuk mencoba melacak asal-usul Covid-19.

Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pilkada 2020 Sebagai Libur Nasional

Para ilmuwan berpikir mungkin untuk melacak versi asli virus dengan menemukan sampel dengan mutasi paling sedikit. Namun, klaim baru ilmuwan China tersebut ditolak oleh sejumlah ilmuwan terkemuka.

Marc Suchard, profesor genetika manusia dan biostatistik di UCLA, mengatakan "koleksi acak" dari strain virus yang digunakan tidak mungkin menghasilkan "nenek moyang". Menurutnya, metode yang digunakan para ilmuwan dari China membawa ketidakpastian yang cukup besar.

2. Italia

Ahli virologi Jerman Alexander Kekule menilai pandemi global virus corona bermula di Italia utara. Ia menjelaskan, virus corona yang menyebar ke seluruh dunia bukan dari Wuhan, melainkan mutasi dari Italia utara.

Strain virus di Italia disebut mutan "G", strain yang memiliki mutasi genetik. Kekule mengatakan ketidaktahuan Italia tentang virus, peringatan lama dari China, dan kurangnya tindakan pencegahan adalah penyebab pandemi global.

Jika tidak, virus harus dikendalikan. Sebelumnya, penelitian oleh Institut Kanker Italia menemukan bahwa virus corona baru atau SARS-CoV-2 sudah ada di Italia sejak September 2019. Hal ini ditanggapi oleh China sebagai bukti bahwa mereka tidak bersalah.

Studi tersebut didasarkan pada analisis sampel darah dari 959 orang, yang diambil saat pemindaian kanker paru antara September 2019 hingga Maret 2020. Sejumlah peneliti mengatakan, tes lanjutan harus dilakukan di jurnal.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Tolak Umumkan Hasil Swab, dr Andi Khomeini: Rahasia Medik Bukan untuk Publik

Profesor di Departemen Ilmu Biologi di University of Reading, Mark Pagel, mengatakan semua sampel yang dikumpulkan tidak menunjukkan gejala dengan usia bervariasi dari 55 hingga 65 tahun dan merupakan perokok. 

3. Spanyol

Ahli virologi Spanyol menemukan jejak virus korona dalam sampel air limbah Barcelona pada Maret 2019. Penelitian mereka menunjukkan Covid-19 mungkin muncul lebih awal dari yang diperkirakan.

Melansir Reuters, 27 Juni 2020, peneliti dari tim University of Barcelona melakukan uji coba terhadap sampel yang diambil dari Januari 2018 hingga Desember 2019. Dari penelitian tersebut didapatkan genom virus corona di salah satunya.

Namun, Dr Joan Ramon Villalbi dari Masyarakat Spanyol untuk Administrasi Kesehatan dan Sanitasi Umum mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler