UEA Klaim Vaksin Sinopharm Hanya Miliki Kemanjuran 86 Persen dalam Lawan COVID-19

10 Desember 2020, 10:20 WIB
Ilustrasi vaksin. /Daniel Schludi/unsplash.com/@schluditsch


MANTRA SUKABUMI - Vaksin covid-19 eksperimental yang sedang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) ternyata hanya memiliki kemanjuran sekitar 86 persen.

Klaim tersebut mengutip analisis sementara dari uji klinis tahap akhir seperti yang disampaikan oleh kementerian kesehatan Uni Emirat Arab pada Rabu waktu setempat.

Diketahui bahwa pada bulan Juli, negara Teluk memulai uji klinis Fase III dari vaksin tersebut, yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit dari China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm.

Baca Juga: Trump dan 17 Negara Bagian Dukung Texas untuk Batalkan Kekalahannya dalam Pemilu di Mahkamah Agung

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Baca Juga: Umumkan Dirinya Positif Covid-19, Ustadz Yusuf Mansur: Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah

September lalu, vaksin ini diberikan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) untuk melindungi pekerja garis depan yang paling berisiko terkena COVID-19.

Analisis tersebut juga menunjukkan "tingkat serokonversi 99 persen dari antibodi penawar dan 100 persen efektivitas dalam mencegah kasus penyakit sedang dan parah," kata kementerian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara.

"Analisis tersebut tidak menunjukkan masalah keamanan yang serius," katanyA, seperti dikutip dari Arabnews.

Ia juga mengatakan telah secara resmi mendaftarkan vaksin, tanpa menjelaskan lebih lanjut, dan bahwa 31.000 sukarelawan dari 125 negara berpartisipasi dalam uji coba UEA.

UEA sedang melakukan Studi Keamanan Pasca Otorisasi (PASS) dan Studi Efikasi Pasca Otorisasi (PAES) dari program EUA-nya.

Uji coba # 4Humanity fase III telah melibatkan 31.000 sukarelawan di 125 kebangsaan di UEA saja. Program vaksinasi EUA secara efektif melindungi pekerja garis depan UEA.

Baca Juga: SYOK! Ibu Hamil Melahirkan saat Antri pada Pemilihan Bupati di Mamuju Sulawesi Barat

Baca Juga: Anak dan Menantu Presiden Jokowi Unggul di Pilkada, Pada Kader PDIP Megawati Ucapkan Komitmen Ini

CNBG tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Vaksin tersebut, yang menggunakan virus yang tidak aktif yang tidak dapat mereplikasi sel manusia untuk memicu tanggapan kekebalan, membutuhkan dua dosis, menurut data percobaan sebelumnya.

Uji coba UEA adalah kemitraan antara CNBG, perusahaan kecerdasan buatan yang berbasis di Abu Dhabi, Grup 42 (G42), dan Departemen Kesehatan Abu Dhabi.

Sinopharm dan G42 juga telah memperluas uji coba ke Mesir, Yordania dan Bahrain.

Abu Dhabi, ibu kota UEA, minggu ini mengatakan sedang mencari sukarelawan untuk mengambil bagian dalam uji klinis vaksin COVID-19 Rusia, yang dikenal sebagai Sputnik V.

UEA, dengan populasi sekitar 9 juta, telah mencatat 178.837 infeksi dan 596 kematian akibat penyakit tersebut.

Vaksin tersebut adalah salah satu dari tiga kandidat paling maju dari China dalam hal pengembangan dan telah digunakan untuk memvaksinasi sekitar satu juta orang di negara itu di bawah program penggunaan daruratnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler