Tiga Roket Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat di Irak, Menlu AS: Amerika Marah dengan Serangan itu

16 Februari 2021, 15:49 WIB
merika Serikat Murka, Setelah Pangkalan Militernya Diserang Rudal di Erbil Irak Utara oleh Milisi Pro Iran /twitter.com/SecBlinken/

MANTRA SUKABUMI - Pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang terletak di Kurdi, Irak Utara porak-poranda setelah diserang sekira tiga roket pada Senin, 15 Februari 2021 kemarin.

Akibat serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak itu sedikitnya menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai lima orang.

Peristiwa tersebut dinilai merupakan serangan paling mematikan yang menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat sejak satu tahun terakhir di Irak.

Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%

Baca Juga: Dapat Amarah dari Kekasihnya Dayana Asal Kazakhstan, Yotuber Fiki Naki Bikin Video Klarifikasi

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews.com, 16 Februari 2021, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan Amerika Serikat marah atas serangan itu. 

Dia telah berkoordinasi dengan Perdana Menteri Pemerintah Daerah Kurdistan, Masrour Barzani membahas insiden tersebut.

Ia yakin, dirinya akan mendukung usaha penyelidikan dan menuntut pertanggungjawaban pada yang melesatkan roket itu.

Seorang juru bicara koalisi mengabarkan melalui media sosial, roket tersebut menyerang pasukannya di ibu kota regional Kurdi, Erbil.

Sementara itu, Keamanan Kurdi menyampaikan jumlah roket yang menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat lebih dari satu.

Baca Juga: Dapat Amarah dari Kekasihnya Dayana Asal Kazakhstan, Yotuber Fiki Naki Bikin Video Klarifikasi

Baca Juga: Heboh di Medsos, Penampakan Sosok Putih Dikejar Anjing Penjaga Rumah Terekam CCTV

Menurutnya terdapat sekitar tiga roket yang meledak di wilayah Erbil saat sekarang ini.

Tak lama berselang, muncul sebuah kelompok bernama Saraya Awliya al-Dam yang mengklaim serangan tersebut. Dalam klaimnya, Kelompok Saraya Awliya al-Dam bertanggung jawab atas serangan itu.

kempol tersebut mengaku serangan itu ditujukan kepada penduduk Amerika yang berada di Irak.

Namun hingga saat ini tidak ada bukti yang diberikan kelompok tersebut atas klaim serangan itu.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler